Buka EJHIF 2023, Gubernur Khofifah Dorong Jatim Jadi Pusat Industri Halal di Indonesia

Buka EJHIF 2023, Gubernur Khofifah Dorong Jatim Jadi Pusat Industri Halal di Indonesia

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - dibuka Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Dyandra Convex , Selasa (24/10).

Kegiatan ini diikuti 200 peserta yang terdiri dari 20 instansi/lembaga, 38 dinas yang membidangi perindustrian, 32 ormas/PT/pegiat halal, 11 lembaga pemeriksa halal, 20 Bidang/UPT Lingkungan Disperindag Jatim, RPH dan 20 orang pameran display produk.

Baca Juga: Warga Mulyorejo Digegerkan Janda Bersimbah Darah, Diduga Hendak Bunuh Diri

Dalam sambutannya, mantan Menteri Sosial RI menuturkan akan terus mendorong Jatim sebagai pusat pengembangan industri halal di Indonesia lewat berbagai upaya. Salah satunya, lewat event . Dimana, hal ini juga sesuai dengan visi Indonesia untuk menjadi Pusat Industri Halal Global pada 2024.

"Insyaallah kita terus meningkatkan kontribusi dari seluruh industri halal di Jatim termasuk di dalamnya adalah industri kecil dan menengah," ujarnya.

Gubernur menyampaikan, salah satu upaya yang dijalankan adalah dengan penerbitan 188.135 sertifikat halal bagi pelaku usaha di Jatim sejak September 2021 hingga Oktober 2023. Dan fasilitasi sertifikasi halal sebanyak 156.188 sertifikat yang terbit dari 241.261 pengajuan melalui Program SEHATI (Sertifikasi Halal Gratis) BPJPH hingga 21 Oktober 2023.

Baca Juga: Resmikan Gedung Sekber PHDI, Pj Gubernur Jatim Ajak Umat Hindu Jaga Kondisivitas Pilkada

"Percepatan sertifikasi industri halal Jawa Timur harus terus dilakukan di berbagai forum strategis agar sertifikasi halal bisa tercapai maksimal, efektif serta secepat mungkin," tambahnya.

Saat ini di Jawa Timur terdapat infrastruktur halal dengan rincian 45 halal center, 45 lembaga pendamping proses produk halal, 44 rumah potong unggas, 33 rumah potong hewan ruminansia, 11 lembaga pemeriksa halal, dan 12.898 petugas pendamping.

Menurutnya, sertifikasi ini berperan penting bagi pemilik usaha untuk masuk ke dalam industri halal. Mengingat potensi pasar halal global terus menanjak seiring dengan peningkatan permintaan produk halal di sektor makanan, pariwisata, fesyen, media, farmasi dan kosmetik, rekreasi, serta keuangan syariah.

Baca Juga: Kampung Narkoba di Jalan Kunti Surabaya Kembali Digerebek: 23 Pecandu Direhab, 2 Pengedar Ditangkap

"Peluang pasar halal sangat besar, dan ini tidak hanya menarik negara muslim saja, tapi juga bagi negara di dunia.pada umumnya," terangnya.

Selain itu, terang Gubernur Khofifah, upaya penguatan industri halal di Jawa Timur ini juga dilaksanakan dengan membangun jejaring dengan jajaran perguruan tinggi, organisasi masyarakat (ormas) Islam serta Dudika. Hal ini bertujuan sebagai sosialisasi produk halal dan pendampingan IKM untuk bisa mendapatkan sertifikasi halal.

"Pendampingan ini tidak hanya sekedar pendampingan pada saat proses produksi tetapi pendampingan sampai dengan memastikan bahwa sertifikat halal itu sudah bisa terakses oleh pelaku IKM lebih cepat dan lebih murah dan mudah," katanya.

Baca Juga: Polisi Bongkar Motif Janda Dibunuh Kekasih di Surabaya, Dipicu Surat Gadai Emas

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur juga berupaya mendorong pembentukan pusat-pusat halal (halal center) yang memiliki fungsi sebagai lembaga pendampingan halal bagi industri khususnya IKM dan lembaga yang menghasilkan rekomendasi teknologi dalam peningkatan industri halal.

“Kami terus mendorong peningkatan jumlah SDM halal, antara lain auditor halal, penyelia halal, pendamping PPH. Juga, optimasi Sistem Informasi Produk Halal (SIPAHALA) yang mengintegrasikan data produk halal, bahan baku halal, sumber daya pendukung sertifikasi halal, dan layanan pendampingan dan sertifikasi halal,” urainya.

Lebih jauh, Khofifah Indar Parawansa berharap, keberadaan sebanyak 44 rumah potong unggas (RPU) halal dan 33 rumah potong hewan (RPH) halal di Jawa Timur dapat dimaksimalkan. Salah satunya, dalam rangka ekspor unggas ke Saudi Arabia untuk pemenuhan daging saat musim haji tiba.

Baca Juga: Sukses Implementasikan Tata Kelola SPK Efektif dan Terukur, Pemprov Jatim Raih Penghargaan dari BSN

"RPH dan RPU yang ada di Malang adalah salah satu referensi yang bisa dijadikan pilot project. Baik dari sisi kelengkapannya, peralatannya, maupun sumber daya manusia termasuk juru sembelih halalnya," imbuhnya.

Secara khusus, gubernur perempuan pertama Jawa Timur meminta Disperindag Jatim untuk segera melakukan konsolidasi bersama BPJPH serta Kementerian Agama RI terkait peluang pasar khususnya kebutuhan unggas yang bisa disuplai pada musim haji yang akan datang.

"Seluruh RPU halal yang ada di Jawa Timur bisa dikonsolidasikan, disinergikan bersama jajaran BPJPH dan Kementrian Agama terkait pemenuhan kebutuhan produk halal utamanya unggas untuk pasar dunia utamanya pada musim haji mendatang," imbuhnya.

Baca Juga: PT Umroh Kilat Indonesia, Prioritaskan Beri Edukasi ke Para Jemaah

Di akhir, orang nomor satu di lingkungan itu juga meminta adanya percepatan sertifikat baik oleh BPJPH maupun Majelis Ulama Indonesia (MUI) serta lembaga lainnya. Sehingga, akan semakin banyak produk-produk halal Jawa Timur yang mampu memenuhi kebutuhan pasokan daging utamanya unggas baik saat musim haji maupun umrah saat Ramadan mendatang.

"Jika proses sertifikasi halal dioptimalkan, maka produk-produk halal dari Jatim akan bisa memberikan support lebih signifikan bagi pemenuhan kebutuhan unggas tidak hanya pada saat musim haji tapi juga umrah saat Ramadan. Tentunya ini dilakukan dengan sinergitas di antara seluruh pelaku usaha dan industri," pungkasnya

Sementara itu, Iwan selaku Kepala Disperindag Jatim melaporkan, maksud dan tujuan acara ini untuk melecut pemulihan ekonomi nasional dan meningkatkan kualitas daya saing usaha serta nilai produk halal hingga menumbuhkan produktivitas produk halal.

Baca Juga: Korban Tewas, Begal Perempuan di Surabaya Hanya Dikenakan Pasal Curat, Pengacara Beberkan Alasannya

Demi mewujudkan Jawa Timur sebagai pusat industri halal itulah, Iwan menambahkan, bahwa terdapat program pengembangan industri halal di antaranya fasilitasi sertifikasi produk halal, East Java Halal Industry Festival, Optimalisasi One Pesantren One Product (OPOP)/Ekonomi Pesantren, dan fasilitasi sertifikat halal bagi rumah potong hewan (RPH).

Dalam momen tersebut, Gubernur Jawa Timur Khofifah berkesempatan melepas produk ekspor ke 3 negara sekaligus yakni Vietnam, Yordania dan New Zealand.

Prosesi pelepasan ekspor produk halal ke 3 negara ini ditandai dengan pemecahan kendi di depan truk barang ekspor. Ketiga industri yang melakukan ekspor tersebut yaitu PT Mega Global Food Industry, berupa produk Cookies Series 400gr 70.68 ton dengan nilai Rp3 miliar ke Vietnam.

Baca Juga: Pemprov Jatim Sabet Sertifikasi 13 Warisan Budaya Tak Benda Indonesia dari Kemenbud

Kemudian PT Manohara Asri, berupa produk Iyes Peanut 23.078 karton ke Yordania senilai Rp2 miliar. Serta PT Surya Pratista Hutama (Suprama), berupa produk instant noodles ke New Zealand sejumlah 24.800 ton atau setara Rp600 juta.

Usai acara, Gubernur Khofifah Indar Parawansa turut meninjau stand yang menjual berbagai produk halal. Mulai minuman herbal, kopi, kosmetik, bumbu dapur, makanan seperti abon, biskuit, keripik, lalu multi vitamin, serta aneka produk batik. (dev/git)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Warga Kota Pasuruan Berebut Minyak Goreng Curah Saat Gubernur Jatim Pantau Operasi Pasar':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO