Aktivis Sosial Tak Terima Dropping Air Bersih Diklaim dari Bupati Sampang

Aktivis Sosial Tak Terima Dropping Air Bersih Diklaim dari Bupati Sampang Pendistribusian air bersih untuk masyarakat di Kecamatan Robatal, Sampang. Foto: MUTAMMIM/ BANGSAONLINE

SAMPANG, BANGSAONLINE.com - Krisis air bersih akibat kemarau panjang di 62 desa yang tersebar di enam kecamatan Kabupaten tidak bisa dikendalikan oleh pemerintah daerah setempat.

Dropping air bersih untuk masyarakat pun mulai bermunculan di tengah pembahasan APBD perubahan 2023 oleh banggar.

Baca Juga: Gabungan LSM Sampang Pertanyakan Hasil Audit Dana Desa 2020-2024 ke Inspektorat

Salah satu aktivis sosial dari Kecamatan Kedungdung, Arifin, mengungkapkan kekeringan yang melanda tahun ini lebih parah jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

"Kekeringan saat ini memang tidak bisa dihindari oleh masyarakat, seperti halnya penurunan debit air sumur, sungai, dan waduk. Oleh sebab itu, masyarakat bergantung suplai air bersih dari pemerintah," ucapnya pada BANGSAONLINE.com, Kamis, (26/10/2023).

Menurut dia, suplai air bersih yang diterima oleh masyarakat perlu digarisbawahi. Sebab, banyak warga mengira bantuan itu dari Bupati atau pemerintah. Padahal, bantuan itu datang dari TNI, Polri, elemen atau komunitas.

Baca Juga: DPUR Sampang Bangun Akses Jalan Poros Palenggiyan - Karang Gayam

"Banyak bantuan air bersih berdatangan untuk masyarakat, hal itu ada yang mengiranya dari Bupati , padahal itu dari TNI, Polri, elemen atau komunitas. Sedangkan bantuan air bersih yang murni dari APBD masih belum dirasakan oleh masyarakat," ungkapnya.

Arifin menyampaikan hal tersebut menyikapi viralnya video yang menampilkan salah satu warga tengah mengucapkan terima kasih kepada Bupati atas bantuan air bersih yang diberikan.

Menurutnya, video tersebut sengaja direkam oleh seorang oknum untuk pencitraan Bupati .

Baca Juga: 360 Meter Ruas Jalan Gunung Eleh-Palenggiyan Dibeton

"Saya tidak terima masyarakat dibodoh-bodohi di tengah krisis air bersih ini. Perlu ditegaskan lagi kalau bantuan itu bukan dari Bupati ," tegasnya.

Sebelumya, BPBD telah mendistribusikan air bersih dari Pemprov Jatim kepada 62 desa terdampak kekeringan. Pihaknya berharap pemkab juga bisa segera mendropping air bersih untuk masyarakat.

"Kalau bantuan yang dari Pemprov Jatim sudah, dan tinggal menunggu dari pemkab saja," tambahnya.

Baca Juga: Masyarakat Senang, Kini Jalan Kodak-Nyeloh Sudah Mulus Usai Diperbaiki

Sementara itu, menurut salah satu anggota Banggar DPRD , Alan Kaisan, dokumen perubahan APBD 2023 dari Pemprov Jatim baru saja turun dan segera dibahas di tingkat banggar.

"Banggar akan membahasnya dan jika tidak ada koreksi segera mungkin dalam minggu ini bantuan air bersih terealisasi," katanya. (tam/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO