Tingkatkan Keberhasilan Pengobatan TBC, Pemkot Kediri Gelar Rakor Lintas Sektor

Tingkatkan Keberhasilan Pengobatan TBC, Pemkot Kediri Gelar Rakor Lintas Sektor Rakor lintas sektor demi meningkatkan keberhasilan pengobatan TBC di Kota Kediri. Foto: Ist

KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Capaian pengobatan di pada 2022 hanya mencapai 82,5 persen dari target yang diberikan Kemenkes, yakni 90 persen. Oleh karena itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) menggelar rapat koordinasi lintas sektor yang diikuti 60 peserta demi meningkatkan keberhasilan pengobatan , Kamis (9/11/2023).

Kepala Dinkes , Muhammad Fajri Mubasysyir, menyebut kasus di Indonesia menempati peringkat kedua setelah India, yakni dengan jumlah kasus 969 ribu dengan angka kematian 93 ribu per tahun atau setara dengan 11 kematian per jam.

Baca Juga: Pesan Pj Wali Kota Kediri saat Resmikan Pojok Baca Digital

Sedangkan pada 2022, pihaknya menemukan 1.214 kasus baru yang menjadikan tertinggi di Jawa Timur.

"Kalau di tiap tahun dinkes menemukan tidak kurang 1.000 kasus baru. Tahun 2022 saja kita menemukan 1.214 kasus baru dan yang tertinggi se-Jatim," ujarnya.

Menurut dia, Pemkot Kediri saat ini memang berupaya untuk menemukan sebanyak-banyaknya kasus baru masyarakat yang terkena agar dapat segera ditangani dan diobati. 

Baca Juga: Tudingan Upeti ke APH Resahkan Penambang Pasir Tradisional di Semampir Kediri

Namun, angka keberhasilan pengobatan masih belum mencapai target dari yang ditentukan karena berbagai faktor, salah satunya kepatuhan masyarakat dalam pengobatan.

"Masyarakat yang terpapar masih banyak yang kurang patuh dalam pengobatan. Banyak yang tidak sabar dalam pengobatan, karena proses pengobatan dilakukan selama 6 bulan agar sembuh," tuturnya.

Sementara itu, Kepala Bidang P2P (Pencegahan dan Pengendalian Penyakit) Dinkes , Hendik Suprianto, menjelaskan beberapa hambatan yang dialami dalam meningkatkan keberhasilan pengobatan

Baca Juga: Deklarasikan Rumah Ibadah Ramah Anak, Pemkot Kediri Optimis Raih Predikat KLA Tingkat Nindya

Seperti banyak kasus-kasus baru yang belum dilaporkan yang biasa terjadi di rumah sakit dan klinik, kurangnya pengetahuan tentang penyakit di masyarakat, hingga masih belum maksimalnya keterlibatan lintas sektoral dalam penanggulangan .

Ia menegaskan keberhasilan pengobatan memerlukan bantuan dan kolaborasi lintas sektor.

Hendik menyebut keterlibatan lintas sektoral juga tertera dalam Perpres no. 67 tahun 2021 tentang penanggulangan tuberkulosis yang bertujuan sebagai acuan bagi kementerian/lembaga, pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota, pemerintah desa, serta pemangku kepentingan lainnya dalam melaksanakan penanggulangan .

Baca Juga: Pj Wali Kota Kediri Kukuhkan Pengurus Perwakilan Yayasan Gerontologi Abiyoso Periode 2024-2029

"Untuk menekan penyebaran penyakit , perlu keterlibatan dari berbagai pihak seperti dalam penanggulangan kasus Covid-19 tahun lalu. Semoga dengan kegiatan ini, kolaborasi kita dalam penanggulangan semakin baik. Dan capaian keberhasilan dalam pengobatan di dapat ditingkatkan," paparnya. (uji/mar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Tanam Pohon dan Tebar Benih Ikan Warnai Peringatan Hari Bumi dan Hari Air Dunia di Kota Kediri':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO