KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Pj Wali Kota Kediri, Zanariah, membuka Talkshow Edukasi Keuangan Inklusif untuk pemuda, perempuan, dan UMK, di GOR Surya Universitas Kadiri, Senin (13/11/2023). Acara ini juga menghadirkan narasumber dari Deputi Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Ferry Irawan.
"Terima kasih atas digelarnya acara edukasi keuangan inklusif di Kota Kediri untuk pemuda, perempuan, dan pelaku UMK. Seperti kita ketahui, 3 kelompok ini memiliki andil besar dalam pertumbuhan ekonomi, baik dari segi produksi dan konsumsi," kata Zanariah.
Baca Juga: Paparkan Capaian Inflasi Oktober 2024, Pemkot Kediri Sebut Daya Beli Masyarakat Menggeliat
Menurut data Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) pada 2022, ia mengatakan bahwa tingkat inklusi keuangan masyarakat Kota Kediri sebesar 87,56 persen, yang mana angka tersebut cukup tinggi. Hal ini menandakan sebagian besar masyarakat Kota Kediri mudah mengakses lembaga keuangan formal.
Tapi di sisi lain, lanjut Zanariah, tingkat literasi keuangannya hanya 20,21 persen dan artinya inklusifitas yang tinggi belum berimbang dengan pemahaman masyarakat terkait layanan jasa keuangan formal serta investasi. Kondisi itu sangat rawan bagi pertumbuhan ekonomi di tengah banyaknya isu produk keuangan ilegal yang merugikan masyarakat.
Produk keuangan ilegal seperti pinjaman online, investasi dan trading bodong yang sering kali menghadirkan iming-iming akses mudah, bunga rendah, untung besar, dan cepat didapat. Bidikannya pun tertuju pada masyarakat yang rentan.
Baca Juga: Pj Wali Kota Kediri Buka Monev Kinerja PIC Si Malik
"Misalnya perempuan yang sering kali menjadi menteri keuangan rumah tangga, anak muda yang memiliki obsesi uang jajan tambahan, dan para pelaku UMK yang butuh tambahan modal. Kondisi ini perlu kita waspadai bersama karena mengancam pertumbuhan ekonomi di kota ini. Dimana Kota Kediri saat ini pun masih struggle untuk menyamai situasi sebelum pandemi," urai Zanariah.
Menurut dia, upaya preventif perlu terus dilakukan salah satunya melalui literasi, edukasi, pemahaman mengenai layanan keuangan yang aman dan sesuai kebutuhan, serta kemampuan pada masyarakat di berbagai kesempatan.
Sejauh ini, Pemkot Kediri bersama Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) telah menyelenggarakan Kediri Financial Festival, sebagai wadah edukasi masyarakat dan business matching UMKM.
Baca Juga: Pj Wali Kota Kediri Minta PTPS Jaga Integritas dan Profesionalitas dalam Pengawasan Pilkada 2024
Selain itu, Pemkot Kediri juga memiliki produk kredit usaha melayani warga (KURNIA) dengan bunga hanya 2 persen per tahun. Hal itu bisa menjadi opsi bagi para pelaku usaha yang butuh mengembangkan bisnisnya.
"Saya berharap masyarakat Kota Kediri bisa semakin bijak dalam menerima informasi, mengakses pinjaman, dan berinvestasi. Semoga Kemenko Perekonomian dan Pemkot Kediri dapat terus bersinergi salah satunya melalui program edukasi keuangan inklusif di Kota Kediri," ucap Zanariah.
Dalam kesempatan ini, Pj Wali Kota Kediri juga meninjau stan UMKM yang dipamerkan, ada pula penyerahan bantuan bagi pelaku UMKM. Kegiatan juga dihadiri Ketua Dekopinda Kota Kediri, Firdaus; Ketua Pusat Koperasi Wanita Kota Kediri, Andayani Nurhidayat; Rektor Universitas Kadiri, Djoko Rahardjo; dan tamu undangan lainnya. (uji/rev)
Baca Juga: Usai Mediasi Antara Warga Satak Kediri dan LMDH Budi Daya, Hak Garap Lahan Perhutani Dibagi Rata
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News