SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Khofifah membuka Gebyar Ekspor Jatim Berdaya (GEJB) Tahun 2023, ajang promosi produk ekspor dari wilayah yang dipimpin di Graha Samudra Bumimoro, Surabaya, Rabu (22/11/2023).
Rangkaian gelaran ini diisi antara lain dengan talkshow penguatan IKM, Business Matching Online Industri Kecil Menengah (IKM) dengan Ananda Lestari Maju SDN BHD dari Malaysia dan RSJ Trading dari USA, dan pameran stand produk UKM serta eksportir.
Baca Juga: Khofifah Raih Penghargaan dari Kementerian PPPA di Puncak Peringatan Hari Ibu 2024
Salain itu, Gubernur Khofifah secara khusus melakukan peresmian Desa Devisa Gula Aren dan Jahe Kabupaten Pacitan yang bekerja sama dengan LPEI. Ia juga meresmikan Desa Pendulum Devisa Olahan Bawang Goreng Kabupaten Probolinggo yang bekerja sama dengan Bank Jatim.
Didampingi Kepala Disperindag Jatim, Iwan; Dirut Bank Jatim, Busrul Iman; dan Direktur Pelaksana Bidang Pengembangan Bisnis LPEI, Maqin U Nurhadi, peresmian dilakukan gubernur dengan penyerahan rompi kepada Bumdes Langgeng Lestari Pacitan, Bumdes Sejahtera Punjung Pacitan, dan CV Dua Putri Sholehah Probolinggo.
"Peresmian desa devisa dan desa pendulum devisa ini sangat spesial, karena membuktikan bahwa pelaku usaha kita semakin maju dan siap naik kelas memasuki pasar global," kata Khofifah.
Baca Juga: Hadiri Haul Ke-15 di Ciganjur, Khofifah Kenang Sosok Gus Dur Sebagai Pejuang Kemanusiaan
Ia pun menjelaskan, pertumbuhan desa devisa dan desa pendulum devisa di Jawa Timur sangat pesat, dan saat ini jumlah desa devisa di Jatim merupakan yang terbanyak di Indonesia.
Pada akhir 2022, Desa Devisa berjumlah 64, dan tahun ini ditargetkan ada penambahan sebesar 50 desa. Namun berkat sinergitas dan kolaborasi yang baik antara Pemprov Jatim, pemkab/pemkot, LPEI, Bank Jatim serta pelaku usaha, target tersebut telah terlampaui.
Baca Juga: Khofifah: Kasih Ibu Sepanjang Masa, Hormatilah dan Berbaktilah Selagi Ada
"Alhamdulillah saat ini telah terbentuk total 149 (seratus empat puluh sembilan) Desa Devisa dan 8 (delapan) Desa Pendulum Devisa di Jawa Timur ini sangat membanggakan. Dan semoga bisa terus mendorong pertumbuhan ekonomi Jawa Timur dan nasional," urai Khofifah.
Lebih lanjut Gubernur Khofifah menegaskan bahwa potensi Desa Devisa Jatim untuk terus mengembangkan potensi produk ekspor melalui basis kemasyarakatan atau communal branding sangat besar. Bahkan ia sendiri sudah blusukan ke sejumlah lokasi desa devisa di Jatim dan melihat geliatnya yang sangat besar.
"Saya termasuk yang blusukan untuk mencari Desa Devisa, jumlahnya di Jatim ini yang terbanyak di Indonesia dan blusukan ini membuahkan hasil, dari ketekunan luar biasa sampailah kita menemukan testimoni dari Desa Devisa yang menunjukkan bahwa ekspor itu mudah," ungkapnya.
Baca Juga: Peringatan HKSN 2024, Khofifah Ajak Masyarakat Perkuat Solidaritas Antar Sesama
Bukan hanya itu, Gubernur Khofifah juga berharap Desa Devisa ini bisa menjadi objek wisata yang mempererat semangat Bhinneka Tunggal Ika melalui kecintaan terhadap kearifan lokal.
"Kalau kekayaan ini kita rawat maka ini menjadi perekat bangsa, kearifan yang dimiliki bangsa dan membangun kebersamaan adalah sesuatu yang dibutuhkan hari ini dan di kemudian hari," tuturnya.
Dicontohkan, Batik Gedog asal Tuban yang merupakan Batik tertua di Indonesia dan dibuat dari 100% katun asli yang mereka tanam. Menurutnya motif batik ini penuh filosofi dan tidak bisa hanya dipakai, melainkan juga harus dipamerkan.
Baca Juga: Tinjau Posko OMC, Pj Gubernur Adhy: Upaya Kurangi Dampak Cuaca Ekstrem di Daerah Rawan Banjir
Dengan tumbuhnya desa devisa dan desa pendulum devisa di Jatim, Gubernur Khofifah optimis kinerja ekspor Jatim akan terus tumbuh dari tahun ke tahun. Terutama karena Jatim berkontribusi signifikan terhadap kinerja ekspor nasional dengan jumlah 8,43 persen pada Januari - September 2023.
"Dan Jatim berada pada urutan ketiga sebagai provinsi dengan kontribusi terbesar terhadap capaian kinerja ekspor nasional," tandasnya.
Khofifah melanjutkan, Jatim saat ini memiliki tujuan ekspor utama di antaranya Amerika Serikat, Jepang, dan China. Komoditi utama ekspor Jawa Timur pada September 2023 diantaranya adalah perhiasan, lemak & minyak hewan/nabati, kayu, dan produk kreasi kayu, ikan, krustasea dan moluska, bahan kimia organik, dan tembaga.
Baca Juga: Lagi, Jatim Dapat Penghargaan, Raih Predikat Sangat Baik Implementasi Sistem Merit Manajemen ASN
"Komitmen kita bersama adalah terus meningkatkan kualitas dan kuantitas produk lokal kita sehingga bisa terus memperluas market di pasar global," pungkasnya.
Di kesempatan ini, turut dilakukan penandatangan 3 Perjanjian Kerjasama antara LPEI dan Bank Jatim, yaitu PKS tentang Penjaminan Kredit, PKS tentang Program Pembiayaan Bersama (Co-Financing) dan Penjaminan Kredit, dan Komitmen Bersama tentang Pengembangan Komunitas Ekspor.
Gubernur Khofifah juga menyerahkan apresiasi berupa penghargaan Instansi & Lembaga Pembina IKM Ekspor kepada Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia, Kantor Pengawasan & Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean Malang, dan Pusat Pelatihan SDM Ekspor dan Jasa Perdagangan Kementerian Perdagangan RI.
Baca Juga: Luncurkan Puspaga Setara di Peringatan Hari Ibu, Pj Gubernur Jatim : Wujudkan Kesetaraan Gender
Lalu penghargaan IKM Ekspor Pemula kepada PT. Rumah Makan Deltasari Indah dan PT. Indo Rasa Utama, IKM Ekspor Berkinerja kepada PT. Loka Fiber Indonesi dan CV. Syafrida Snack, IKM Ekspor Produk Inovatif kepada CV. Putri Dua Sholehah dan PT. Bumi Blambangan Wangi, IKM Ekspor Produk Kreatif kepada PT Kian Eka Cipta dan CV. Sekar Wana Jaya, serta penghargaan Importir Pendukung IKM Jatim kepada Ananda Lestari Enterprise Selangor Malaysia.
Dalam kesempatan ini, Gubernur Khofifah juga berkesempatan melepas ekspor produk dari 7 pelaku usaha di Jatim dengan total nilai Rp 3,62 Miliar atau USD 235,32 Ribu dengan negara tujuan Asia Timur, Timur Tengah, hingga Eropa.
"Pada Oktober 2023 sebesar 94,88 persen ekspor Jawa Timur ditopang oleh ekspor non migas. Nilai ekspor Jatim Januari-Oktober 2023 mencapai USD 17,18 miliar, sedangkan ekspor non migasnya sendiri sebesar USD 16,48 miliar," tegas Gubernur Khofifah.
Baca Juga: Antusias Siswa Rejoso Sambut Bantuan dari Khofifah Pascabanjir
Dari nilai ekspor ini, Khofifah mengajak para pelaku ekspor untuk mengubah mindset bahwa perspektif ekspor bukan berorientasi hanya ke luar negeri. Tapi juga ke luar provinsi Jawa Timur. Yang mana menurutnya peluangnya sangat besar.
"Pasar kita ini juga kuat di dalam negeri, ekspor bukan cuma ke kuar negeri orientasinya. Terutama Indonesia Timur ini kebutuhan atas komoditi Jatim besar sekali," tegas Gubernur Khofifah.
"Atas prestasi ini saya menyampaikan terima kasih kepada Disperindag Jatim dan LPEI bahwa para IKM mereka menjadi confident bahwa produknya diterima dunia," sebutnya.
Di akhir acara berhasil dilakukan penandatanganan LoI (Letter of Intent) ekspor komoditi multi produk Jawa Timur antara Export Center Surabaya dengan Ananda Enterprise Maju, SDN BHD dari Malaysia senilai USD 23 ribu dan RSJ Trading dari USA senilai USD 25 ribu, disaksikan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Prov Jatim. (dev/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News