Validasi Data Kesehatan Balita, Berikut Langkah Bappeda Kota Kediri

Validasi Data Kesehatan Balita, Berikut Langkah Bappeda Kota Kediri Sosialisasi survei kesehatan balita dengan menggandeng kader kilisuci. Foto: Ist.

KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Kediri bakal melakukan survei kesehatan balita dengan menggandeng kader Kilisuci. Survei diakukan dalam rangka menyusun database dan profil balita stunting di Kota Kediri.

Langkah itu diawali dengan melakukan sosialisasi dengan menggandeng puskesmas, kelurahan, kecamatan, dan beberapa OPD terkait untuk mengikuti sosialisasi di Ruang Kilisuci, Balai Kota Kediri, Kamis (23/11/2023).

“Stunting merupakan salah satu program nasional yang menjadi konsen dari Presiden Joko Widodo selain masalah penanggulangan kemiskinan ekstrem," ujar Sekretaris , Herry Krismono.

Agar kasus stunting di Kota Kediri dapat terpantau dan tertangani dengan tepat, menurut dia, Bappeda akan mengadakan kegiatan survei untuk kesehatan balita pada 29 November hingga 10 Desember mendatang.

"Survei dilakukan pada balita-balita di Kota Kediri yang terindikasi stunting dan sudah stunting yang totalnya ada 2.033 balita," jelas dia.

Dalam survei, bappeda meminta puskesmas untuk menentukan 210 kader Kilisuci sebagai surveyor. Masing-masing surveyor melakukan survei pada 10 balita di wilayahnya. Para surveyor sebelum terjun ke lapangan akan diberikan sosialisasi dan pengarahan pada Senin dan Selasa (27 - 28 November 2023) dan survei, Rabu, 29 November.

Krismono menjelaskan, berdasarkan e-PPGBM, jumlah kasus stunting di Kota Kediri pada Agustus 2022 ada 941 balita. Pada bulan Juni 2023 mengalami penurunan sebanyak 163 balita menjadi 778 balita. Jumlah itu yang terekam dalam kunjungan di posyandu, mereka yang tidak datang tidak terekam.

Melalui survei ini, akan memperoleh database sekaligus profil balita stunting dari beberapa aspek. Baik itu aspek kesehatan, aspek ekonomi, lingkungan hingga pola asuh, yang nantinya akan menjadi dasar untuk perencanaan dan calon penerima manfaat program intervensi percepatan penurunan stunting tahun 2024. (uji/ns)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO