GRESIK, BANGSAONLINE.com - Pelatihan penguatan kapasitas daerah dalam penghapusan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Gresik tahun 2023 digelar. Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Gresik, Aminatun Habibah atau yang akrab disapa Bu Min.
"Pelatihan ini bertujuan untuk saling berkoordinasi dan bekerja sama dalam menuntaskan kemiskinan di Gresik," ujarnya.
Baca Juga: Berhasil Terapkan Sistem Merit dalam Manajemen ASN, Pemkab Gresik Raih Penghargaan dari BKN
"Kemiskinan ini harus kita tanggulangi bersama-sama. Bappeda dan dinas sosial saja tidak cukup, harus di-support oleh seluruh OPD di Kabupaten Gresik. Karena masalahnya macam-macam," imbuhnya.
Ia menyebutkan, ada beberapa hal yang mempengaruhi kemiskinan di Kabupaten Gresik. Antara lain, stunting, kesehatan, dan lingkungan yang kurang bersih.
"Tiga hal inilah yang menyebabkan kemiskinan dan pertumbuhan sumber daya manusia (SDM) di Gresik menjadi terhambat," katanya.
Baca Juga: Bantu Padamkan Kebakaran Smelter, Presdir Freeport Indonesia Apresiasi Damkar Gresik dan Surabaya
Saat ini, lanjut Bu Min, Pemkab Gresik telah menurunkan angka kemiskinan hingga 10,96 persen. Angka kemiskinan ekstrem hingga 2,74 persen atau dengan jumlah total 37.120 jiwa, dan merupakan capaian yang terbaik sejak 10 tahun terakhir.
"Makanya, kita harus tetap optimis dan selalu kita gelorakan. Insyaallah kita bisa turunkan angka tersebut hingga 0 persen," tuturnya.
Pelatihan kali ini, mengundang beberapa narasumber yang berkompeten di bidangnya. Antara lain, Local Planning And Budgeting TNP2K, Siti Alifah Farhana, JFP Madya Koordinator Bidang Data dan Analisis Kemiskinan Bappenas, Widaryatmo, dan Perencana Ahli Pertama Bappeda Provinsi Jawa Timur, Mukhamad Nasikin.
Baca Juga: Harapan Bupati Gresik di Musrenbang CSR 2025
Peserta pelatihan berjumlah 70 orang. Mereka dari perwakilan perangkat daerah, camat se Kabupaten Gresik, dan lembaga Filantropi Gresik. (hud/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News