GRESIK, BANGSAONLINE.com - Pelatihan penguatan kapasitas daerah dalam penghapusan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Gresik tahun 2023 digelar. Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Gresik, Aminatun Habibah atau yang akrab disapa Bu Min.
"Pelatihan ini bertujuan untuk saling berkoordinasi dan bekerja sama dalam menuntaskan kemiskinan di Gresik," ujarnya.
Baca Juga: Banggar DPRD Gresik Pastikan Target PAD 2024 Senilai Rp1,597 Triliun Tak Tercapai
"Kemiskinan ini harus kita tanggulangi bersama-sama. Bappeda dan dinas sosial saja tidak cukup, harus di-support oleh seluruh OPD di Kabupaten Gresik. Karena masalahnya macam-macam," imbuhnya.
Ia menyebutkan, ada beberapa hal yang mempengaruhi kemiskinan di Kabupaten Gresik. Antara lain, stunting, kesehatan, dan lingkungan yang kurang bersih.
"Tiga hal inilah yang menyebabkan kemiskinan dan pertumbuhan sumber daya manusia (SDM) di Gresik menjadi terhambat," katanya.
Baca Juga: Di Ponpes Tanbihul Ghofilin, Plt Bupati Gresik Sosialisasikan Cegah Kekerasan Perempuan dan Anak
Saat ini, lanjut Bu Min, Pemkab Gresik telah menurunkan angka kemiskinan hingga 10,96 persen. Angka kemiskinan ekstrem hingga 2,74 persen atau dengan jumlah total 37.120 jiwa, dan merupakan capaian yang terbaik sejak 10 tahun terakhir.
"Makanya, kita harus tetap optimis dan selalu kita gelorakan. Insyaallah kita bisa turunkan angka tersebut hingga 0 persen," tuturnya.
Pelatihan kali ini, mengundang beberapa narasumber yang berkompeten di bidangnya. Antara lain, Local Planning And Budgeting TNP2K, Siti Alifah Farhana, JFP Madya Koordinator Bidang Data dan Analisis Kemiskinan Bappenas, Widaryatmo, dan Perencana Ahli Pertama Bappeda Provinsi Jawa Timur, Mukhamad Nasikin.
Baca Juga: Pendukung Kotak Kosong di Gresik Soroti Rendahnya PAD 2024
Peserta pelatihan berjumlah 70 orang. Mereka dari perwakilan perangkat daerah, camat se Kabupaten Gresik, dan lembaga Filantropi Gresik. (hud/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News