SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Pengelola Tempat Pengelolaan Sampah Reuse, Reduce, dan Recycle (TPS3R) Sidoarjo, Agus W, menyebut ada unsur kepentingan dalam demo anarkis yang dilakukan puluhan petugas kebersihan di pendopo bupati, Rabu (20/12/2023).
Aksi dari petugas kebersihan yang mengatasnamakan Gabungan Pekerja Kebersihan Seluruh Indonesia (Gapeksi) itu diwarnai anarkisme dengan membuang sampah dari puluhan gerobak di depan Pendopo Bupati Sidoarjo.
Baca Juga: NasDem Sidoarjo Salurkan 4.369 Beasiswa PIP Jalur Aspirasi
Agus mengatakan, sebagian besar massa aksi tidak mewakili suara dari petugas kebersihan yang dinaungi oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Sidoarjo. Apalagi, korlap aksi bukan dari unsur petugas kebersihan yang paham akan hal yang disampaikan.
"Dari penyampaian aspirasi tadi menurut saya mereka tidak paham materi dan duduk perkaranya, apalagi orator atau korlap aksinya bukan dari petugas kebersihan," ujarnya saat dikonfirmasi.
Menurut dia, aksi Gapeksi syarat akan ditunggangi kepentingan politik. Dikatakan pula, dinas terkait telah berusaha melakukan mediasi namun tidak menemui titik temu, bahkan dewan juga telah berupaya melakukan hearing yang batal dilaksanakan.
Baca Juga: Predator Anak Ditangkap di Sidoarjo
"Kalau bisa dibicarakan dan mencari solusi bareng-bareng kan bisa, kita juga sudah berupaya. Kalau pandangan pribadi dugaan saya memang ada kepentingan bisa ditelusuri lebih dalam," tuturnya.
Agus menambahkan, permintaan massa aksi terkait biaya retribusi dibebaskan alias digratiskan tidak masuk akal, dan bertabrakan dengan peraturan bupati, perda, dan Permendagri yang menaungi.
Sementara itu, Ketua Green Icon Indonesia (GII) Ahmad Masad turut menyoroti aksi demo Gapeksi. Ia menyatakan aspirasi dengan membuang sampah di depan pendopo bupati tidak mencerminkan perilaku petugas kebersihan.
Baca Juga: Penasihat Hukum Terdakwa Kasus Pemotongan Insentif ASN BPPD Sidoarjo Minta APH Proses Pihak Terkait
"Aksi mereka sangat tidak elok tidak mencerminkan perilaku petugas kebersihan. Harus segera meminta maaf ke publik karena yang dirugikan bukan lagi perorangan namun seluruh masyarakat Sidoarjo merasa kecewa," paparnya.
Ia pun meminta agar korlap aksi dan para petugas kebersihan yang terlibat harus meminta maaf secara terbuka supaya tidak timbul masalah baru yang berkepanjangan. (cat/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News