SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Sebanyak 852 personel gabungan dikerahkan untuk pengamanan kunjungan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo ke Gereja Bhetany Semolowaru, Sukolilo, Surabaya, Rabu (27/12/2023).
Dari 852 personel gabungan tersebut, terdiri dari 340 personel dari semua satuan di Polda Jatim, 250 personel dari Polrestabes Surabaya, 142 personel dari jajaran polsek se-Polretabes Surabaya, dan dibantu instansi samping, seperti dishub, satpol PP, dan TNI sebanyak 120 personel.
Baca Juga: Polisi Bongkar Motif Janda Dibunuh Kekasih di Surabaya, Dipicu Surat Gadai Emas
Kasatlantas Polrestabes Surabaya AKBP Arif Fazlurrahman, mengatakan pengamanan akan diprioritaskan pada akses jalan raya dari Bandara Juanda hingga ke titik acara di Gereja Bhetany Semolowaru.
"Kalau tugas lantas adalah pengamanan lalu lintas saat kunjungan Presiden RI. Kami memprioritaskan rawan kemacetan dan tindakan lainnya di beberapa titik yang sudah kita siagakan," ujarnya, Rabu (27/12/2023).
Presiden Joko Widodo dijadwalkan mendarat di Bandara Juanda pada pukul 13.15 WIB. Sebelum ke Gereja Bhetany, presiden yang karib disapa Jokowi akan mengunjung PT. Maspion I pada pukul 15.00 WIB. Selanjutnya rombongan menuju GOR Delta Sidoarjo.
Baca Juga: Sukseskan Program Presiden Prabowo, Polda Jatim Datangi Polres Pamekasan
Beranjak dari GOR Delta Sidoarjo pukul 16.05 WIB, Jokowi beserta rombongan menuju Masjid Agung Sidoarjo guna melaksanakan penyerahan sertifikat waqaf.
Pada pukul 18.10 WIB, Presiden Jokowi menuju Gereja Bethany Semolowaru, Surabaya, yang dihadiri 15.000 jemaat.
Arif mengungkapkan ada 13 titik kerawanan selama rombongan presiden melintas.
Baca Juga: Korban Tewas, Begal Perempuan di Surabaya Hanya Dikenakan Pasal Curat, Pengacara Beberkan Alasannya
"Mulai dari jalur keluar Bandara Juanda yang berada di sekitaran Polsek Gunung Anyar, Polsek Rungkut, Polsek Tenggilis Mejoyo, dan Polsek Sukolilo. Itu melintasnya Pak Presiden," tambahnya.
Antisipasi juga disiapkan Polrestabes Surabaya di-back up oleh Polda Jatim selama kunjungan yang dilakukan oleh Joko Widodo.
"Beberapa hal antisipasi yang diprioritaskan antara lain, adanya kelompok yang kontra dengan kebijakan pemerintah saat ini yang dinilai tidak menguntungkan kelompoknya dengan menggelar aksi atau demo dengan membentangkan spanduk atau poster yang provokatif di sepanjang jalan menuju ke Surabaya," kata Arif.
Baca Juga: Polres Mojokerto Kota Bongkar TPPU Narkoba Miliaran Rupiah
Kemudian terjadi kerumunan masyarakat untuk bersalaman maupun berfoto dengan Presiden RI beserta rombongan yang mengalihkan kewaspadaan pengamanan tokoh VIP.
Selain itu kegiatan kunjungan kerja rombongan Pesisen bisa sewaktu-waktu berubah secara mendadak, sehingga pengaman dengan jadwal yang sebelumnya akhirnya dirubah.
Selain itu, tentu kemacetan lalu lintas selama perjalanan kunjungan kerja Presiden RI, selama menuju lokasi acara kegiatan pada perayaan natal 2023.
Baca Juga: 3 Kontroversi yang Membuat Publik Sangsi soal Penangkapan Ivan Sugianto oleh Polisi
"Nah antisipasi ini yang kita prioritaskan karena hal hal yang tidak diinginkan biasanya terjadi," tutup Arif Fazlurrahman. (rus/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News