Kiai Marzuki Mustamar Ngaku Ikuti Perintah PBNU, Netral, Bantah Dukung Capres Tertentu

Kiai Marzuki Mustamar Ngaku Ikuti Perintah PBNU, Netral, Bantah Dukung Capres Tertentu Dr KH Marzuki Mustamar

MALANG, BANGSAONLINE.com – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama () memecat KH Marzuki Mustamar dari jabatannya sebagai Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur. Namun Mustamar mengaku tak tahu apa kesalahannya.

Pengasuh Pondok Pesantren Sabilurrosyad, Jalan Candi VI C nomor 303 Dusun Gasek, Desa Karang Besuki, Kecamatan Sukun, Malang, itu juga mengaku belum menerima surat pemecatan dari , baik dalam bentuk fisik maupun lewat pesan WhatsApp (WA). Karena itu ia belum bisa berkomentar.

"Belum bisa komentar, karena belum diberi surat resmi atau WA langsung dari . Sehingga itu benar apa enggak kami tidak tahu. Bisa jadi menarik lagi keputusan itu, kami belum tahu," kata Mustamar dikutip detik.com, Kamis (28/12/2023).

Ia menuturkan, pada 27 Desember 2023 kemarin dirinya masih menjalankan tugas sebagai Ketua . Yaitu menandatangani SK PC Kota Pasuruan.

"Kami rapat sesuai biasanya. Kemudian andai diberhentikan sejak tanggal berapa tidak tahu. Kemarin saja tanggal 27 itu pegawai PWNU datang ke sini untuk meminta tanda tangan SK rekom untuk PC Kota Pasuruan," ujar Mustamar lagi.

"Dan namanya masih lengkap di surat rekom itu. Saya sebagai ketua, saya, dan jajaran lainnya, masih lengkap," tambahnya.

Hanya saja Mustamar mengaku siap menerima jika memutuskan memecat dirinya sebagai Ketua .

"Saya sebagai (bagian dari) Nahdatlul Ulama akan menerim keputusan apapun yang telah ditentukan nantinya," katanya.

Mustamar mengatakan bahwa selama ini dirinya telah mengikuti perintah , yaitu netral.

“Netral dalam arti bukan tidak ke mana-mana, bukan menutup diri dari siapa-siapa. Tapi netral itu merangkul semua," ujar Mustamar.

mencontohkan sikap netral yang dia lakukan terhadap semua pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres). Ia mengaku mendatangi semua aktivitas partai politik. Mulai paslon nomor 01, 02, dan 03.

Ia mengaku pernah bersama ketua Golkar di Tuban. Kadang juga ngaji di PDIP, kadang ngaji di PPP. Bahkan ketika Bu Munjidah Wahab (Ketua PPP Jatim) datang minta minta bantuan melengkapi kepengurusan PPP juga dibantu.

"Namanya juga ngemong semua," kata Mustamar.

juga bercerita sekitar pilpres. Ia mengaku menghadiri acara di Sumatera, mulai Riau di salah satu pondok pesantren, ada yang hadir caleg pusat dari Golkar. Besok lusa, tuturnya, di Indragiri yang hadir calon DPR pusat dari PKB.

"Ini sebagai implementasi perintah supaya netral ngemong semua itu," tegas Mustamar lagi.

Ia mengaku mempertahankan sikap netral agar pintu dakwah PWNU tidak tertutup pada siapa pun atau partai politik mana pun. Dia menyayangkan informasi yang beredar setengah-setengah di media sosial (medsos) yang menggambarkan dirinya condong pada salah satu paslon.

"Yang kadang-kadang siapa pun menyikapi saya tanpa tabayun (klarifikasi). Itu biasanya orang bikin TikTok saya saat dengan siapa. Terus disimpulkan saya dukung itu. Pas saya sama orang lain itu tidak diunggah dan diviralkan," ujar Mustamar.

Menurut dia, seharusnya siapa pun yang menganggap dirinya condong kepada salah satu paslon harus tabayun dulu, sebelum menuduh atau memvonis.

"Saya tidak ingin pascapilpres itu pintu dakwahnya PWNU tertutup untuk satu golongan," tegasnya.

Ia menegaskan, saat ada orang menyimpulkan dirinya mendukung salah satu paslon, semata karena orang terdekatnya masuk tim sukses maupun partai politik, belum tentu benar. Sebab, mengaku mengutamakan sikap netral.

"Sehingga kalau Marzuki disanksi karena mendukung salah satu (paslon) itu tidak benar," kata Mustamar.

Menurut dia, jika ada orang dekat dirinya masuk tim AMIN (Paslon 01), atau ada juga orang dekat yang alumni pesantren yang diasuhnya - bernama Afif - dulu biasa nyatet jadwal kegiatan , yang kemudian jadi pengurus Golkar, lalu disimpulkan dianggap pendukung paslon 02.

"Nah kayak begitu-begitu, ketika orang melihat Afif aja, tiba-tiba menyimpulkan Marzuki mendukung paslon 02. Terus melihat ada yang masuk paslon 01 dikira Marzuki mendukung 01. Tidak ke sini, konfirmasi secara lengkap. Kalau ke sini jelas saya beritahu secara lengkap," katanya.

Seperti diberitakan BANGSAONLINE, Ketua Dr KH Marzuki Mustamar dikabarkan diberhentikan oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (). Informasi itu beredar di grup WA para kiai dan kader NU.

Informasi yang diterima BANGSAONLINE.com, proses pemberhentian Mustamar itu sudah menyebar sejak dua minggu lalu. Beberapa pengurus PWNU Jatim yang enggan disebut namanya menuturkan bahwa pemberhentian Mustamar itu sudah diproses sejak beberapa hari lalu.

KH Abdussalam Shohib (Gus Salam) ketika dikonfirmasi BANGSAONLINE membenarkan bahwa Mustamar memang diberhentikan oleh . Hanya saja cucu KH Bisri Syansuri, salah seorang ulama pendiri NU itu, mengaku belum tahu alasan pemberhentiannya.

“Dibehentikan iya, alasannya belum jelas,” kata Gus Salam kepada BANGSAONLINE, Kamis (28/12/2023).

Gus Salam mengaku tahu informasi pemberhentian Mustamar ketika mengumpulkan para ketua PCNU se-Jawa Timur sekaligus PWNU Jatim di Hotel Shangri-La Surabaya, Rabu (27/12/2023) malam.

Ketika ditanya, apa karena Mustamar mendukung pasangan calon presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) Anies Baswedan dan A. Muhaimin Iskandar (AMIN)?

Gus Salam yang kini menjadi komandan pemenangan AMIN Jawa Timur tak menjawab langsung. Hanya saja ia mengatakan bahwa Rais Aam Syuriah KH Miftahul Achyar memang mengarahkan ke Capres-Cawapres nomor 2 yaitu Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

“Tadi malam Rais Aam pidato mengarahkan ke 02,” tutur Gus Salam yang pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Maarif Denanyar Jombang Jawa Timur itu.

Gus Salam juga salah seorang ketua juga diberhentikan oleh pada Agustus 2023 lalu.

Lihat juga video 'Sejumlah Pemuda di Pasuruan Dukung Muhaimin Maju Calon Presiden 2024':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO