KOTA BLITAR, BANGSAONLINE.com - Seorang pelajar menjadi korban kekerasan seksual yang dilakukan ayah tirinya sendiri. Peristiwa ini menimpa PR (17) perempuan asal Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar.
Miris, kekerasan seksual yang dialami PR terjadi sejak ia masih berusia 12 tahun, saat masih duduk di bangku SMP. Pelaku MI (42) yang tak lain ayah tirinya sendiri melakukan berbagai cara untuk melampiaskan nafsunya, bahkan ia menggunakan asam sulfat agar korban menuruti kemauannya.
Baca Juga: Terekam CCTV, Istri Anggota DPRD Blitar Jadi Korban Jambret saat Berkendara
Kasi Humas Polres Blitar Kota, Iptu Samsul Anwar, mengatakan bahwa pelaku mengoleskan asam sulfat ke sekitar paha korban saat tidur. Korban yang merasakan efek cairan asam sulfat yang membuat kulit panas dan gatal, diperdaya pelaku bahwa hal itu adalah guna-guna, yang dikirim ayah kandung korban.
"Itu menjadi gatal dan itu dibilang pelaku merupakan guna-guna yang dikirim oleh ayah kandung korban," kata Samsul saat dikonfirmasi, Rabu (21/2/2024).
Untuk menyembuhkan guna-guna itu, pelaku mengelabui korban bahwa harus dengan ritual khusus. Termasuk melakukan persetubuhan.
Baca Juga: Polres Blitar Amankan 6 Pelaku Judi Online dari Pelbagai Lokasi
"Modusnya pelaku membohongi korban bahwa untuk menyembuhkannya harus dengan ritual sampai berhubungan badan. Itulah alasan yang digunakan pelaku untuk melakukan perbuatan persetubuhan kepada korban," paparnya.
Saat diperiksa polisi, pelaku mengakui perbuatannya. Ia mengaku nafsu dengan korban sehingga nekat melakukan perbuatan tersebut.
"Pertama kali diajak langsung mau dengan cara ditakut-takuti, saya bilang kalau tidak mau nanti digoda setan yang dikirim ayahnya. Kadang di rumah saat istri tidur. Kadang saya ajak ke hotel," ucap pelaku.
Baca Juga: Suami Pembacok Istri di Blitar Diringkus
Perbuatan pelaku akhirnya terbongkar setelah korban yang sudah tidak tahan dengan kelakuan ayah tirinya mengadu ke sang kakek. Kakek korban kemudian melaporkan kejadian ini ke polisi.
"Pelaku akan menjalani proses hukum yang berlaku dan sudah dilakukan penahanan," kata Samsul. (ina/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News