SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pembina Pesantren Digipreneur Al Yasmin, Pagesangan, Surabaya, Khofifah Indar Parawansa, menyebut Pesantren Digipreneur Al Yasmin akan menjadi kafetaria sistem dalam penguatan dakwah bil mal atau harta.
"Ini (Pesantren Digipreneur Al Yasmin) akan menjadi 'kafetaria sistem' dakwah bil mal/harta, karena ada sisi digital dan ada sisi entrepreneur. Sisi entrepreneur ini yang akan menjadi penguatan dakwah bil mal," ujarnya dalam Doa Bersama dan Peletakan Batu Pertama Pesantren Digipreneur Al-Yasmin di Surabaya, Kamis (29/2/2024) malam.
Baca Juga: Survei Poltracking Terbaru, Khofifah-Emil Melejit Tinggalkan Risma-Hans dan Luluk-Lukman
Menurut dia, peran Pesantren Digipreneur Al Yasmin ini didukung dengan berkembangnya kalangan profesional yang sangat luar biasa di lingkungan NU, sehingga dakwah lisan dan dakwah berbasis kitab akan berkembang lebih luas.
"Saya katakan Pesantren Digipreneur ini akan dapat menjadi kafetaria sistem dalam dakwah bil mal, karena pesantren ini akan menjadi pertemuan pemikiran yang berlanjut dalam pertemuan programatik, lalu berkembang menjadi pertemuan jejaring dalam perekonomian," paparnya.
Baca Juga: Survei ARCI: Khofifah-Emil Dominan di Mataraman
Bahkan, Ketua Umum PP Muslimat NU itu menuturkan bahwa pertemuan jejaring itu akan mampu menata pengembangan UMKM menjadi mikro menjadi kelas tengah, menjadi besar dan menjadi 'potensi pasar'.
"Nanti bisa masuk dalam kerja sama OPOP dengan IDB yang mengembangkan potensi pasar dari negara anggota OKI," tuturnya.
Sementara itu, inisiator Pesantren Digipreneur Al Yasmin Surabaya, Helmy M Noor, menyatakan pesantren yang dirintis sejak 2021 dengan keputusan Kemenkumham Nomor AHU-0014731.AH.01.04 itu telah mengadakan kegiatan ngaji, santunan anak yatim, pelatihan dakwah digital, dan bantuan kamera profesional ke beberapa pesantren.
Baca Juga: Siap Jadikan Jawa Timur Sebagai Gerbang Baru Nusantara, Khofifah-Emil Ajak Sukseskan Pilkada 2024
"Sekarang, kami siapkan pembangunan pondoknya dengan dana yang masih terkumpul sekitar 50 persen lebih dari kebutuhan. Kedepan akan kami kembangkan tiga program pesantren yakni pesantren mahasiswa, pesantren tematik, dan pesantren tahfidz/TPQ," katanya.
Ia menambahkan, pesantren mahasiswa untuk mahasiswa bertalenta khusus (public speaking, desain grafis, vocal atau musik, dan sebagainya), sedangkan pesantren tematik bersifat pesantren kilat untuk ketrampilan khusus (digital marketing, pertanian digital, konten kreator, media, advertising digital, dan sebagainya). (mid/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News