Awal Ramadan, Makam Mbah Wasil di Situs Setonogedong Kediri Sepi Penziarah

Awal Ramadan, Makam Mbah Wasil di Situs Setonogedong Kediri Sepi Penziarah Beberapa peziarah saat berdoa di Makam Mbah Wasil. Foto: MUJI HARJITA/BANGSAONLINE

Dari wilayah Nganjuk ini, Syekh Al Wasil Syamsudin melanjutkan perjalanan ke wilayah . Di Mbah Wasil berdakwah/ syi’ar agama dan kedatangan Mbah Wasil Di ini sampai kepada Prabu Joyoboyo. Melihat kebijaksanaan Sang Ulama, akhirnya Sri Aji Joyoboyo pun menimba ilmu kemakrifatan.

Dengan demikian Mbah Wasil atau Syekh Al Wasil Syamsudin memiliki dua murid dengan tataran kemakrifatan tapi dari sisi berbeda yaitu Ki Hajar Subroto dari sisi keagamaan (bekas pertapa) yang bertemu saat berada di Nganjuk dan Prabu Joyoboyo dari sisi pemerintahan (Kerajaan), sehingga keduanya dipesan dengan wasiat yang berbeda.

“Hubunganya dengan Prabu Joyoboyo ini dikisahkan cukup menarik. Menurut cerita turun temurun , beliau (Mbah Wasil) ini ikut membantu Joyoboyo membuat kitab ramalan Jangka Joyoboyo yang terkenal itu. Wallahualam,” kata Juru Kunci Makam Setono Gedong, Muhammad Yusuf, pada suatu ketika.

Dikutip dari buku berjudul "Inskripsi Islam Tertua di Indonesia" oleh C. Guillot, Luvdik Kalus dan Willem Molen, Mbah Wasil merupakan tokoh penyebar agama Islam yang terkenal di Jawa Timur, termasuk pada sekitar abad 10 Masehi. Syekh Wasil masuk ke pada masa pemerintahan Raja Sri Aji Joyoboyo.

"Beliau dipanggil Mbah Wasil karena beliau sering memberikan wasil (ahli bertutur sapa, berpetuah yang baik)," imbuh Yusuf.

Kehadiran Mbah Wasil pada masa itu disambut baik oleh masyarakat . Metode dakwah dilakukan Mbah Wasil dengan pendekatan secara humanis. Metode ini dipilih karena pada waktu itu sudah ada keyakinan lain yang dianut masyarakat.

Pendekatan yang dilakukan Mbah Wasil berhasil. Agama Islam diterima dan berkembang pesat di . Sejumlah masjid pun dibangun. Salah satunya Masjid Setono Gedong. Tidak ada catatan yang menyebutkan kapan Mbah Wasil wafat. Setelah wafat jenazahnya dimakamkan di area Masjid Setono Gedong.

Seperti diketahui, di komplek Makam Setonogedong ini, selain Syech Al Wasil Syamsudin/Mbah Wasil, ada beberapa tokoh lain yang dimakamkan di tempat ini diantaranya, Sunan Bagus, Sunan Bakul Kabul, Wali Akba, Pangeran Sumende, Kembang Sostronegoro, Mbah Fatimah dan Sri Susuhunan Amangkurat III (Raja ke-6 Kasultanan Mataram Islam).

Di situs ini terdapat pula beberapa makam keturunan dan pengikut setia Sri Susuhunan Amangkurat III. Diantaranya Pangeran Teposono (Putera Amangkurat III) dan Raden Ajeng Reksoprodjo (Abdi Dalem Amangkurat III). Serta R.Ng Pringgodigdo (Bupati ke-4 Nganjuk, menjabat 1852-1878, mertua Patih Blitar Djoyodigdo). (uji/mar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'BI Kediri Gelar Bazar Pangan Murah Ramadhan 2024':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO