KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Pencarian korban terseret arus Sungai Kedak memasuki hari kedua, Sabtu (13/4/2024). Hingga sore hari, tim gabungan belum berhasil menemukan korban.
Padahal, tim sudah menyusuri Sungai Kedak sejauh 5 km dari TKM (tempat kejadian musibah) di Perumahan Wilis Indah 2, Kelurahan Pojok, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri.
Baca Juga: Deklarasikan Rumah Ibadah Ramah Anak, Pemkot Kediri Optimis Raih Predikat KLA Tingkat Nindya
Karena belum membuahkan hasil, pencarian akan dilanjutkan esok hari.
Yoni Fariza, Koordinator Pos Pencarian dan Pertolongan Basarnas Trenggalek, mengatakan pencarian pada hari kedua tetap menggunakan rantai manusia atau dengan cara susur sungai.
"Besok (14/4/2024) pencarian akan kami perluas sampai di DAS Sungai Brantas dengan menggunakan perahu karet," ucapnya ditemui usai proses pencarian, Sabtu (13/4/2024).
Baca Juga: Percepat Penanganan PMK pada Hewan Ternak, DKPP Kota Kediri Buka Layanan Pengaduan
Menurut dia, pencarian akan dilaksanakan selama 7 hari atau sampai korban ditemukan. Untuk sementara, tim SAR gabungan terdiri dari 60 personel yang terdiri dari Basarnas, TNI-Polri, BPBD Kota Kediri, PMI, dan relawan.
"Rencananya besok akan ada tambahan personel yang akan membawa perahu karet untuk bersama-sama melakukan pencarian korban," tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, hujan deras yang mengguyur Kota Kediri, Kamis (11/4/2024) sore, membawa korban.
Baca Juga: Komisi III DPRD Purworejo Kunker ke Kota Kediri, Studi Tiru Pengelolaan Perumda Pasar Joyoboyo
Haryono, seorang laki-laki berusia 80 tahun, terseret arus selokan ketika sedang berjalan di depan rumahnya di Perumahan Wilis Indah 2 H Raya, RT 01/RW 06, Kelurahan Pojok, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri.
Korban diduga hanyut dan terbawa arus Sungai Kedak yang berada di ujung gang Perumahan Willis Indah 2 Blok G. Sungai Kedak sendiri mengalir ke Sungai Brantas.
Atas kejadian tersebut, salah satu anak korban melapor ke Polsek Mojoroto. Petugas gabungan dibantu relawan dan masyarakat langsung melakukan pencarian. Namun hingga larut malam, korban belum juga ditemukan.
Baca Juga: Adu Banteng Truk Pasir Vs Truk Ekspedisi di Jalan Raya Kediri-Nganjuk, Sopir Luka Parah
Rino, tetangga korban, mengatakan bahwa korban sebenarnya tidak pernah keluar rumah. Lebih-lebih ketika sedang hujan.
Sore itu, menurut Rino, korban tiba-tiba keluar rumah dan berjalan ke arah timur. Padahal sedang turun hujan dan kondisi jalan depan rumah banjir.
"Mungkin saja Pak Haryono (korban) sedang mengejar tempat sampah yang hanyut terbawa banjir. Tiba di ujung, beliau terpeleset dan masuk selokan yang airnya cukup deras. Semoga segera ditemukan," ucap Rino. (uji/rev)
Baca Juga: Sambut HBI ke-75, Kantor Imigrasi Kediri Gelar Donor Darah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News