SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya terus memberikan kontribusi terkait mitigasi bencana yang terbaik. Rektor ITS Ir Bambang Pramujati, ST, MSc, Eng, PhD, mengatakan bahwa ITS sebagai institusi pendidikan mempunyai peran besar dalam upaya mitigasi bencana secara pentahelix (segi lima yang melibatkan pemerintah, media, komunitas, akademisi, dan pengusaha).
“ITS berperan pada proses kajian dan edukasi tentang risiko bencana dan mitigasinya,” kata Ir Bambang Pramujati, ST, MSc, Eng, PhD dalam acara dialog interaktif di luar studio kentongan, program acara Radio Republik Indonesia (RRI) Surabaya, di Gedung Rektorat ITS Surabaya, Selasa (15/5/2024).
Baca Juga: Didampingi Kadisdik, Pj Gubernur Jatim Serahkan Penghargaan Milenial Entrepreneur Awards 2024 di ITS
Menurut dia, melalui pembentukan Pusat Penelitian Mitigasi Kebencanaan dan Perubahan Iklim (Puslit MKPI) menunjukkan bahwa ITS punya komitmen serius dalam mengkaji permasalahan ini.
Melalui hasil riset dari beragam keilmuan, tegas Bambang, Puslit MKPI memberikan ide-ide terkait perubahan iklim dan pengurangan risiko bencana.
“Hasil kajiannya kemudian dipublikasikan dan dijadikan bahan acuan untuk sinergi penyelesaian masalah dengan pihak lainnya,” terang Bambang.
Baca Juga: ITS Raih 4 Penghargaan di KBGI 2024
Bambang juga menjelaskan bahwa Tim ITS Tanggap Bencana sudah dibentuk pada 2018. Bahkan pada saat awal didirikan, kata Bambagn, tim ini selalu berperan aktif untuk masyarakat, seperti saat tragedi gempa di Lombok tahun 2018. Tim ini terjun langsung di lokasi. Namun tim ini kemudian berubah nama menjadi satgas (satuan tugas) kemanusiaan yang juga membantu menangani pandemi Covid-19.
Bambang mengungkapkan bahwa kampus ITS selalu menayangkan edukasi jika terjadi bencana. Misalnya menayangkan video petunjuk keselamatan. Bahkan di setiap gedung departemen serta unit kerja di ITS tersedia petunjuk arah dan keselamatan.
“Untuk memberi bantuan yang lebih luas, ITS telah menyediakan kontak pengaduan yang akan diarahkan ke petugas terkait,” katanya.
Baca Juga: Rancang FEED Proyek Geng North, SKK Migas Gandeng ITS dan ITB
Ia juga menjelaskan bahwa ITS berkomitmen tidak akan berhenti memberikan kontribusi terbaiknya dalam upaya mengoptimalkan pentahelix mitigasi bencana. Tak hanya itu, ITS juga membantu upaya restorasi bencana.
“Tentu dengan melibatkan mahasiswa dan seluruh elemen kampus di dalamnya untuk berkontribusi langsung ke masyarakat,” kata mantan Wakil Rektor ITS tersebut.
Sementara Dr Ir Amien Widodo MSi, peneliti senior Puslit MKPI ITS, mengatakan bahwa edukasi terhadap masyarakat belum menyeluruh. Hal ini terlihat dari anggapan masyarakat yang menyatakan bahwa bencana adalah sebuah takdir, bukan sebagai alarm bahaya.
Baca Juga: Kanwil Kemenkumham Jatim Gelar Asistensi Teknis Penelusuran dan Drafting Paten untuk Inventor
“Hal ini harus segera diputus lewat peran ITS dan seluruh pihak dalam pentahelix ini,” tandas Amien yang juga dosen Departemen Teknik Geofisika ITS yang dikenal sebagai pakar kebencanaan Masyarakat Tangguh Indonesia (MTI).
Dalam acara tersebut, turut dihadiri oleh Agus Hebi Djuniantoro, ST, MT, selaku Kepala BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Jawa Timur. Ia menjelaskan bahwa pemerintah mengambil bagian dalam pembuatan aturan dan penanganan masyarakat yang lebih umum. Sedangkan dari sisi komunitas yang diwakilkan oleh Srikandi Siaga Bencana Jawa Timur Dwi Rossantiana SIkom, komunitas mengambil peran untuk membantu edukasi dan aksi nyata yang lebih dekat dengan masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News