Pemkot Kediri Terima Kunjungan Bakorwil I Madiun, Bahas Percepatan Penurunan Stunting

Pemkot Kediri Terima Kunjungan Bakorwil I Madiun, Bahas Percepatan Penurunan Stunting Pemkot Kediri saat menerima kunjungan dari Bakorwil I Madiun. Foto: Ist

KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com menerima kunjungan dari Bakorwil I Madiun dalam rangka Koordinasi dan Monitoring Upaya Percepatan Penurunan Stunting, Rabu (19/6/2024). Agenda tersebut diikuti semua OPD terkait yang tergabung dalam anggota tim percepatan penurunan (TPPS) Kota Kediri.

Monitoring dilakukan untuk meningkatkan koordinasi percepatan penurunan dengan kabupaten/kota di wilayah Bakorwil I Madiun dalam mewujudkan mempercepat upaya penurunan di Jawa Timur.

Baca Juga: Jaga Stok dan Stabilitas Harga, Pemkot Kediri Rutin Monitoring Harga Pangan di Pasar

“Hari ini Kota Kediri mendapat jadwal monev dan sudah kita sampaikan apa yang kita lakukan dan kendala yang dihadapi,” kata Kepala Bappeda Kota Kediri, Chevy Ning Suyudi.

Ia memaparkan upaya percepatan penurunan telah dilakukan TPPS Kota Kediri melalui 8 aksi konvergensi yang tertuang dalam rencana kerja TPPS. Di antaranya analisis situasi, rencana kegiatan, rembug , dukungan regulasi, pemberdayaan masyarakat, manajemen data, pengukuran dan publikasi serta review kinerja.

“Kami juga memiliki program unggulan yaitu Prodamas yang dalam 6 bidangnya mendukung program intervensi percepatan penurunan ," ujarnya.

Baca Juga: Pj Zanariah Beri Arahan ke Pejabat Struktural Pemerintah Kota Kediri

Menurut dia, berdasarkan data ePPGBM periode Desember 2023 -Maret 2024, terjadi penurunan 31 balita di Kota Kediri. Selanjutnya cakupan kelurahan new zero mencapai 58,70% yakni 27 kelurahan dari 46 kelurahan.

Sebagai bentuk komitmen dalam penurunan angka , Chevy menjelaskan telah membagi intervensi menjadi dua jenis, yaitu intervensi spesifik dan sensitif. Intervensi spesifik mencakup layanan pemeriksaan ibu hamil dengan USG 2 kali selama kehamilan di Puskesmas.

Lalu, Program 1 puskesmas 1 dokter spesialis anak untuk layanan rujukan balita , pemberian makanan tambahan plus, pemberian Pangan Dengan Kondisi Khusus (PDK) bagi Ibu Hamil KEK, pelayanan imunisasi dasar lengkap, dan lain-lain. 

Baca Juga: Geger Anggur Shine Muscat, Pemkot Kediri Gerak Cepat, Keliling Lakukan Rapid Tes, Ini Hasilnya

Sedangkan intervensi sensitif yang dilakukan mencakup pelatihan strategi komunikasi bagi kader kesehatan di 46 Kelurahan dan tenaga kesehatan, pengembangan Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH) di seluruh kelurahan, penyelesaian kawasan kumuh terintegrasi, pelibatan pendamping PKH untuk edukasi peningkatan gizi keluarga, edukasi bagi remaja putri, dan sebagainya.

“Sebagai rencana tindak lanjut, kita memasifkan GEMAPASI (Gerakan Masyarakat Peduli ASI Eksklusif) & Workshop Bapak Asuh atasi Stunting. Selanjutnya kita akan melakukan penguatan kurikulum SOTH mandiri di 46 kelurahan, pelatihan tata laksana PMBA bagi pengasuh anak (pengganti ibu bekerja), gerakan bebas asap rokok di dalam rumah, edukasi & FGD pencegahan perkawinan anak siswa SMP & SMA, dll,” urai Chevy.

Dengan adanya monitoring dan evaluasi ini, ia berharap bisa memperbaiki kekurangan dan mengatasi permasalahan yang masih menjadi kendala sehingga di tahun mendatang bisa mewujudkan Kota Kediri menjadi zero .

Baca Juga: Pemkot Kediri Lakukan Penataan PKL di Jalan Brawijaya, Ini Opsi yang Ditawarkan untuk Pedagang

Sementara itu, Perwakilan dari Bakorwil I Madiun, Atik Suheni Mengungkapkan dari hasil monitoring diketahui bahwa upaya yang dilakukan Pemerintah Kota Kediri dalam menurunkan angka sudah sangat bagus.

“Semua dinas sudah bersinergi dan saling mendukung, ini bisa terus ditingkatkan sehingga angka di Kota Kediri dapat turun. Selain itu dinas terkait juga harus saling terbuka dan sharing data yang diperlukan agar data terkait bisa dikelola dengan baik sehingga penanganan menjadi lebih mudah,” pungkasnya. (uji/mar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO