KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Sebagai upaya Pemkot Kediri dalam mewujudkan pelaksanaan Smart City, sejumlah OPD pelaksana mengikuti Evaluasi Tahap I yang digelar pada hari ini, Senin (24/6/2024). Agenda tersebut diadakan Kementerian Kominfo selaku Tim Assesor Smart City secara daring.
Diskominfo Kota Kediri selaku leading sector program Smart City memaparkan progres tindak lanjut dari rekomendasi hasil evaluasi implementasi tahun lalu. Adapun hasil evaluasi yang dilaporkan terdiri atas 5 rekomendasi, yaitu mengedukasi dan mengajak seluruh stakeholder dalam kegiatan Smart City
Baca Juga: Pj Wali Kota Zanariah Harap PGRI Kota Kediri Semakin Solid Majukan Mutu Pendidikan
Lalu, melibatkan perguruan tinggi dan komunitas-komunitas dalam melaksanakan pengembangan Smart City, mereviu masterplan untuk menyesuaikan dengan kondisi eksisting, menjadikan Bahasa Inggris sebagai syarat perekrutan SDM yang bekerja dan terlibat dalam operasional bandara maupun pelayanan publik, serta melibatkan OPD dan mempertimbangkan kondisi lapangan dalam penyusunan masterplan.
Kepala Diskominfo Kota Kediri, Apip Permana, mengatakan bahwa terkait proses reviu masterplan Smart City, Kota Kediri direkomendasikan untuk melakukan reviu masterplan agar menyesuaikan dengan kondisi eksisting, oleh karena itu Pemkot Kediri bekerjasama dengan FILKOM Universitas Brawijaya Malang.
Menurut Apip, saat ini progresnya masih dalam tahap proses penyusunan Laporan pendahuluan. “Sudah kami lakukan kerjasama dengan salah satu Perguruan Tinggi Negeri yakni Universitas Brawijaya dan alhamdulillah progresnya sudah 75 persen,” ujarnya.
Baca Juga: Pj Wali Kota Kediri Beri Arahan ke Peserta Uji Kompetensi
Adapun terkait keikutsertaan stakeholder dan komunitas-komunitas, ia menjelaskan saat ini Pemkot Kediri telah melibatkan komunitas-komunitas di Kota Tahu dalam kegiatan branding.
“Kita ada smart branding dan kita ingin membuat branding Kota Kediri melalui sentuhan komunitas. Komunitas-komunitas tersebut berasal dari setiap kelurahan di Kota Kediri kita kumpulkan dan kita ajak dalam ajang lomba desain yang tema desainnya memunculkan potensi-potensi di kelurahan masing-masing,” paparnya.
Selain itu, terkait infrastruktur pendukung pembangunan Smart City, Apip mengatakan Kota Kediri telah memiliki sejumlah keunggulan terkait sarana dan prasarana, di antaranya tingkat kemudahan berusaha di Kota Kediri berada pada kategori baik, serta infrastruktur kesehatan yang memadai yakni didukung dengan keberadaan 2 RSUD dan 9 Puskesmas.
Baca Juga: Pj Wali Kota Kediri Tekankan Pentingnya Menjaga Lingkungan Sejak Dini saat World Clean Up Day 2024
Kemudian, 84,84 persen jalan di Kota Kediri dalam keadaan baik, tidak ada area blind spot jaringan di Kota Kediri, terdapat 9 unit pasar; terdapat 14 taman yang dijadikan ruang terbuka hijau, tersedianya bank sampah di setiap kelurahan, serta ketersediaan berbagai bantuan yang diperuntukkan bagi warga Kota Kediri.
“Program unggulan Smart City Kota Kediri sendiri memiliki enam pilar yang terdiri dari: Smart Governance, Smart Branding, Smart Economy, Smart Living, Smart Society dan Smart Environment,” kata Apip.
Secara keseluruhan, ia menyebut sejauh ini progres implementasi Smart City Kota Kediri berjalan dengan lancar dan belum mengalami kendala yang signifikan. Lebih lanjut, Ia menyebut Pemkot Kediri akan terus berupaya untuk menjalankan program-program Smart City dengan baik, sehingga masyarakat Kota Kediri dapat merasakan manfaatnya.
Baca Juga: Tingkatkan Kualitas Layanan Informasi Publik, Pemkot Kediri Belajar ke Diskominfo Surabaya
“Semoga apa yang selama ini kita upayakan yakni mewujudkan Smart City di Kota Kediri semuanya berjalan dengan baik, sehingga pelayanan kepada masyarakat dapat kita tingkatkan,” pungkasnya. (uji/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News