Ukur Capaian Intervensi Serentak Penanganan Stunting, Pemkot Kediri Gelar Monev Bareng TPPS

Ukur Capaian Intervensi Serentak Penanganan Stunting, Pemkot Kediri Gelar Monev Bareng TPPS Monitoring dan evaluasi pelaksanaan intervensi serentak pencegahan stunting di Kota Kediri. Foto: Ist

KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Sekdakot Kediri, Bagus Alit, memimpin langsung monitoring dan evaluasi pelaksanaan intervensi serentak pencegahan , Rabu (3/7/2024). Agenda tersebut mengundang seluruh Tim Percepatan Penurunan Stunting Kota Kediri.

Kegiatan itu diselenggarakan dalam rangka mengetahui hasil capaian pelaksanaan intervensi serentak pencegahan di Kota Kediri yang telah dilakukan selama Juni 2024, sekaligus menindaklanjuti surat edaran Kemendagri tentang pengukuran dan intervensi serentak pencegahan .

Baca Juga: Kembangkan Kompetensi ASN, Pemkot Kediri Kembali Gelar Harmoni Belajar Seri II

Dalam arahannya, Bagus Alit didampingi Kepala DP3AP2KB serta Sekretaris Bappeda, mengatakan pentingnya kolaborasi dan komitmen bersama untuk penanganan di Kota Tahu.

"Jika kita memiliki komitmen yang sama dan kuat, maka dalam hal penanganan ini tidak akan sulit. Jangan ada egosektoral dan semua harus memiliki niat dan tujuan yang sama bahwa penanganan di Kota Kediri harus dilakukan lebih serius," paparnya.

Disebutkan pula kegiatan pendukung yang telah dilakukan , sekaligus kendala yang dihadapi dalam melakukan intervensi serentak pencegahan . Bagus sekaligus memastikan '10 PASTI' yakni program strategis yang telah dirumuskan pemerintah dalam intervensi serentak penanganan bisa dilaksanakan secara optimal oleh OPD terkait.

Baca Juga: 3 Sekolah Raih Penghargaan Adiwiyata, Pj Wali Kota Kediri Berharap Jadi Motivasi

Program ini mencakup memastikan pendataan seluruh calon pengantin, ibu hamil dan balita, memastikan alat antropometri tersedia di posyandu, memastikan kader posyandu memiliki keterampilan dalam penimbangan dan pengukuran, dan memastikan ketersediaan pembiayaan pelaksanaan intervensi serentak termasuk rujukan kasus ke fasilitas layanan Kesehatan.

Lalu, memastikan dilakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan intervensi serentak, memastikan pencatatan hasil penimbangan dan pengukuran serta intervensi ke dalam sistem informasi (e-PPGBM) dihari yang sama, memastikan calon pengantin, ibu hamil dan balita mendapatkan edukasi, 

Selanjutnya, memastikan ibu hamil dan balita yang bermasalah dengan gizi mendapatkan intervensi, dan memastikan penimbangan dan pengukuran menggunakan antropometri terstandar.

Baca Juga: Sekdakot Kediri Sambut Kedatangan Kirab Pataka Jer Basuki Mawa Beya

"10 PASTI ini saya harapkan bisa dilakukan dengan baik oleh OPD terkait sehingga apa yang kita lakukan bisa sesuai atau bahkan melebihi target yang telah kita sepakati," kata Bagus.

Disampaikannya, sebagai rencana tindak lanjut akan dilakukan beberapa hal berikut yakni mengoptimalkan peran masyarakat dalam menggerakan balita ke posyandu, instruksi bagi kelurahan melalui P3NK agar mensyaratkan pendaftaran elsimil untuk pengantar nikah kelurahan, monitoring dinas kesehatan ke puskesmas agar memastikan keberlanjutan kegiatan ini dilaksanakan kontinue setiap bulan, dll.

"Saya harapkan nanti ada evaluasi yang kita laksanakan setiap 3 bulan supaya apa yang telah kita lakukan bisa berkelanjutan dan mewujudkan Kota Kediri menjadi zero ," ajaknya. (uji/mar)

Baca Juga: Percepat Transformasi Digital, Sekda Kota Kediri Tekankan Pentingnya Kerjasama Kolaborasi Tenaga IT

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO