Kemiskinan Jatim Turun Jadi 9,79 Persen, Khofifah: Peningkatan Kesejahteraan Jadi Prioritas

Kemiskinan Jatim Turun Jadi 9,79 Persen, Khofifah: Peningkatan Kesejahteraan Jadi Prioritas

SURABAYA,BANGSAONLINE.com - Angka kemiskinan terus menurun secara signifikan. Bahkan mencetak sejarah dengan angka 9,79 persen per Maret 2024 sebagaimana dirilis oleh .

Penurunan kemiskinan di Jatim ini bahkan tercatat yang tertinggi diantara provinsi lain di Pulau Jawa dengan besar penurunan sebanyak 206.120 jiwa atau secara persentatif turun sebesar 0,56 persen.

Baca Juga: Relawan Jari Mata Siap Kawal Kemenangan Khofifah-Emil Hingga Akhir

Tidak hanya itu, angka penurunan kemiskinan di Jatim tersebut juga merupakan kontribusi penurunan kemiskinan tertinggi secara nasional. 

Kemudian disusul oleh provinsi Jawa Tengah dengan penurunan 87.170 jiwa, provinsi Sumatera Selatan dengan penurunan 61.440 jiwa, dan provinsi Sulawesi Selatan dengan penurunan sebesar 52.370 jiwa.

Capaian ini sekaligus membuktikan bahwa program dan kebijakan penurunan kemiskinan yang dilakukan Gubernur periode 2019-2024 Indar Parawansa bersama wakilnya Emil Elestianto Dardak telah tepat sasaran dan terbukti efektif mengurangi jumlah penduduk miskin di .

Baca Juga: Warga Jatim Berjubel Hadiri Kampanye Terakhir Khofifah-Emil, Kiai Asep: Menang 70%

“Alhamdulillah data terbaru menunjukkan bahwa sampai Maret 2024, turun signifikan hingga menyisakan 9,79 persen,” tegas , Minggu (7/7/2024).

“Ketika awal menjabat, ada di angka 10,2 persen. Kemudian karena pandemi naik menjadi 11,46 persen. Kamudian kami saat itu berupaya sangat keras melakukan percepatan penurunan kemiskinan lewat berbagai upaya hingga berangsur turun dan mencapai single digit 9,79 persen per Maret 2024,” imbuh .

Rincinya yaitu di Maret 2019 ada di posisi 10,37 persen. Kemudian pada Maret 2021, persentase kemiskinan Jatim naik menjadi 11,40 persen akibat pandemi Covid-19. 

Baca Juga: Dukungan Para Pekerja MPS Brondong Lamongan untuk Menangkan Khofifah di Pilgub Jatim 2024

Kemudian turun menjadi 10,38 persen Maret 2022, turun lagi menjadi 10,35 persen pada Maret 2023 dan selanjutnya turun signifikan 0,56 persen poin pada Maret 2024 menjadi 9,79 persen.

Selama memimpin Jatim, berbagai program dilakukan untuk menurunkan angka kemiskinan. 

Mulai dari pemberian bantuan PKH Plus sebanyak 50 ribu KK setiap tahun. Bantuan ini diberikan dalam bentuk pemberian bantuan uang sebesar Rp 2 juta setahun.

Baca Juga: Nganjuk Terima Penghargaan UHC Tingkat Provinsi Jatim di Acara Peringatan HKN 2024

Kemudian, juga aktif menginisiasi Program renovasi Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu). 

Sejak tahun 2019 sd 2023 telah dilakukan renovasi terhadap 33.745 unit rumah dengan total anggaran sebesar Rp 402 Milyar bekerjasama dengan Kodam V Brawijaya dan Lantamal V Surabaya serta Program Elektrifikasi atau penyambungan listrik bagi 16.780 Rumah Tangga Miskin (2019 sd 2023).

Penurunan kemiskinan di juga didorong oleh peningkatan pendapatan penduduk miskin yang melalui kegiatan usaha produktif yang didukung adanya permodalan UMKM.

Baca Juga: Blusukan di Pasar Sidoharjo Lamongan, Khofifah akan Tutup Kampanye di Jatim Expo

Beberapa program tersebut diantaranya Prokesra dengan plafon maksimal Rp 50 juta per debitur, telah terealisasi pinjaman murah bagi 8.941 Usaha Mikro Kecil (UMK) dengan subsidi bunga, Sehingga pelaku usaha ultra mikro dan mikro hanya menanggung beban bunga pinjaman 3 prosen per tahun dengan jangka kredit maksimal 36 bulan.

“Kami juga aktif memberikan bantuan program Jatim Puspa untuk mendorong pelaku usaha yang digawangi ibu-ibu kepala rumah tangga agar bisa mengungkit ekonomi keluarga dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ungkap .

Tidak hanya itu, selama memimpin Jatim, juga aktif menginisiasi program kerja sama dengan Baznas Jatim untuk menyalurkan bantuan usaha untuk pelaku usaha ultra mikro. 

Baca Juga: Kanwil DJP Jatim II Gelar Media Gathering, Apa yang Dibahas?

“Selain itu kami juga aktif menyalurkan bantuan usaha untuk Kelompok Usaha Bersama (KUBE) dan bantuan usaha untuk Wanita Rawan Sosial Ekonomi (WRSE),” ujar .

Pihaknya berpendapat bahwa angka kemiskinan di Jatim harus terus diturunkan hingga tak bersisa. Penyejahteraan masyarakat Jatim ditegaskan akan menjadi prioritasnya dalam membangun Jatim lima tahun ke depan.

Dikatakan bahwa saat ini, bersama Emil Dardak, pihaknya telah menyusun perencanaan strategis dan mendetail tentang arah pembangunan kemajuan .

Baca Juga: Survei Poltracking Terbaru, Khofifah-Emil Melejit Tinggalkan Risma-Hans dan Luluk-Lukman

Perencanaan itu disusun bersama para pakar dan ahli sebagai bekal untuk memimpin Jatim lima tahun mendatang.

“Kami sudah menyiapkan buku sangat detail tentang konseptual pembangunan Jatim ke depan, insyaallah lebih komprehensif, lebih matang, untuk mewujudkan kemajuan, kesejahteraan dan kebangkitan ke depan,” tegas .

Sebagaimana diketahui, -Emil dipastikan akan kembali berpasangan mencalonkan diri sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim periode dua. Saat ini -Emil telah menerima rekom dari Partai Gerindra, Partai Demokrat, Partai Golkar, PAN dan juga rekom dari PSI. 

Baca Juga: Survei ARCI: Khofifah-Emil Dominan di Mataraman

Selain itu -Emil juga sudah menerima surat dukungan dari Partai Perindo, serta menerima surat usulan rekomendasi dari DPW PPP Jatim. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Murah Meriah, Wisata Lembah Djati Tawarkan Kebun Bunga dan Spot Foto Instagramable':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO