GRESIK, BANGSAONLINE.com - Bupati Fandi Akhmad Yani mengukuhkan Relawan Pemadam Kebakaran (Redkar) Kabupaten Gresik, di kantor pemkab setempat, Rabu (31/7/2024).
Agenda yang diinisiasi Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Gresik itu menandai langkah penting dalam memperkuat individu yang siap siaga menghadapi kebakaran, dan kedaruratan di Kota Pudak.
Baca Juga: Banggar DPRD Gresik Pastikan Target PAD 2024 Senilai Rp1,597 Triliun Tak Tercapai
Dalam sambutannya, Bupati Yani menyampaikan pentingnya peran redkar dalam menjaga keamanan dan mitigasi bencana kebakaran di Gresik.
"Relawan pemadam kebakaran bukan hanya pelengkap, tapi ujung tombak dalam penanganan awal penanggulangan kegawatdaruratan. Redkar memiliki tugas yang sangat mulia dan harus didasari dengan rasa ikhlas," ucapnya.
Disampaikannya, Gresik menjadi satu dari delapan kabupaten/kota di Jawa Timur yang memiliki dinas pemadam kebakaran tersendiri, dan didirikan pada 2022. Berdirinya OPD ini menjadi bentuk komitmen pemerintah daerah setempat dalam memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat.
Baca Juga: Di Ponpes Tanbihul Ghofilin, Plt Bupati Gresik Sosialisasikan Cegah Kekerasan Perempuan dan Anak
"Saat ini, damkar menjadi isu nasional serta menjadi kecintaan masyarakat, dan ini juga terjadi di Kabupaten Gresik. Semua kondisi kegawatdaruratan ditangani oleh damkar. Karenanya, saya berpesan agar Damkar Kabupaten Gresik terus konsisten dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Jangan meminta imbalan apapun," urai Gus Yani.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Gresik, Suyono, menjelaskan 192 redkar yang dikukuhkan memiliki 3 fungsi utama dalam mendukung pelayanan damkar pada masyarakat.
"Yakni melakukan mitigasi dan memberikan informasi, membantu penanganan dini, serta membantu proses evakuasi dan penyelamatan sebelum petugas tiba di lokasi," katanya.
Baca Juga: Pendukung Kotak Kosong di Gresik Soroti Rendahnya PAD 2024
Suyono mengatakan, program pengukuhan dan pembinaan redkar merupakan bagian dari inisiatif strategis Pemkab Gresik untuk membangun komunitas yang tangguh terhadap bencana.
"Dengan relawan yang terlatih dan berkomitmen, diharapkan respons terhadap insiden kebakaran dapat dilakukan dengan cepat dan efisien, sehingga meminimalisir kerugian dan dampak yang ditimbulkan," paparnya.
Sepanjang 2023, total ada 522 kejadian kebakaran dan terbanyak berada di Kecamatan Menganti, 333 kejadian, dan untuk penyelamatan sepanjang tahun lalu tercatat sebanyak 433 aksi. Adapun kecamatan dengan aksi penyelamatan tertinggi adalah Kecamatan Kebomas sebanyak 124 aksi penyelamatan.
Baca Juga: Plt Bupati Gresik Teken Serah Terima Pengelolaan Sementara Stadion Gelora Joko Samudro
"Untuk tahun 2024 sampai tanggal 30 Juli 2024, tercatat 142 kejadian kebakaran dan 343 aksi penyelamatan," ucap Suyono. (hud/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News