KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Layanan Kesehatan di Kota Kediri mendapat apresiasi dari Tim United Nation Population and Fund (UNFPA) dan Kemendagri. Hal tersebut diungkapkan Programmer Specialist for Reproductive Health UNFPA Sandeep Nanwani, usai melihat secara langsung pelayanan kesehatan di Puskesmas Pesantren 2, Kamis (1/8/2024).
Ia mengatakan, Kota Kediri dipilih sebagai lokasi studi banding karena penganggaran kesehatan di Kota Kediri besar dan hasil capaiannya bagus. Seperti Angka Kematian Ibu di Kota Kediri 0 dan indeks-indeks yang lain capaiannya tinggi melebihi capaian nasional.
Baca Juga: Perkuat Perda-Perkada, Pemkab Kediri Tingkatkan Kompetensi ASN Melalui Diklat Legal Drafting
"Jadi kami ingin melihat secara langsung proses penganggaran dan implementasi kesehatan di Kota Kediri seperti apa. Kota Kediri ini tidak ada pendampingan atau berjalan mandiri tapi hasilnya bisa bagus," ujarnya.
Sandeep mengungkapkan, dalam rangkaian 2 hari ini tim melihat proses penganggaran seperti apa dan kerjasama OPD yang ada di sini. Luar biasanya, lanjutnya, perencanaan penganggarannya berfokus pada pemberdayaan masyarakat, sampai di level kelurahan dan itu sangat baik.
Kedua, tim melihat Kota Kediri sudah sangat mengadopsi program Kemenkes Integrasi Layanan Primer (ILP). Dimana Puskesmas cukup cepat dapat melaksanakan program tersebut dan sangat mendukung penurunan angka kematian ibu.
Baca Juga: Serahkan SK Perpanjangan ke Pj Wali Kota Kediri, Adhy Karyono Beri Amanat soal Kondusivitas Pilkada
"Puskesmas di Kota Kediri memberikan pelayanan dengan baik. Meskipun berada di tengah kota dan dekat dengan rumah sakit namun Puskesmas dapat berperan kuat dalam promosi dan preventif," ungkapnya.
Lebih lanjut, Sandeep menjelaskan banyak hal luar biasa yang ada di Puskesmas Kota Kediri. Seperti antrian yang dibagi per kelompok usia dan dilakukan skrining. Sehingga masyarakat yang selama ini tidak tahu mengenai masalah kesehatannya dapat dideteksi lebih awal dan diobati dengan baik. Lalu laboratorium di Puskesmas juga telah memberikan layanan yang lengkap.
"Jadi saat ibu hamil harus diperiksa lengkap bisa dilakukan di Puskesmas. Bahkan hasil dari laboratoriumnya hanya menunggu 3 jam. Koordinasi antar fasilitas di Puskesmas juga sangat bagus. Kalaupun melahirkan di rumah sakit, saat nifas ibu juga dipantau lagi oleh Puskesmas," paparnya.
Baca Juga: Jaga Stok dan Stabilitas Harga, Pemkot Kediri Rutin Monitoring Harga Pangan di Pasar
Ia memberikan saran agar dampaknya lebih tinggi lagi, perlu dilakukan sinkronisasi program-program yang ada di masyarakat. Seperti, forum anak, Genre dan kader kesehatan.
"Banyak hal luar biasa di sini. Semua sudah bagus dan didukung dengan penganggaran yang bagus juga. Puskesmas di sini benar-benar berfungsi sebagai lembaga kesehatan untuk promosi dan juga preventif," pungkasnya.
Sementara itu, Pj Wali Kota Kediri, Zanariah, mengucapkan terima kasih telah memilih daerahnya sebagai lokasi untuk studi banding. Ia menyebut, Pemkot Kediri sangat terbuka dengan masukan-masukan untuk meningkatkan layanan kesehatan menjadi lebih baik lagi.
Baca Juga: Pj Zanariah Beri Arahan ke Pejabat Struktural Pemerintah Kota Kediri
Zanariah juga meminta agar UNFPA dan Kemendagri bisa mempromosikan Kota Kediri di daerah-daerah lain, sehingga semakin banyak kunjungan di Kota Kediri. Untuk melihat secara langsung bagaimana Kota Kediri menjalankan program-program di bidang kesehatan.
"Terima kasih atas kunjungannya di Kota Kediri. Masukan yang diberikan akan menjadi bahan evaluasi kami untuk lebih baik lagi. Jangan lupa untuk mempromosikan Kota Kediri ke daerah-daerah lain untuk bisa menjadi contoh," ujarnya. (uji/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News