Pemkot Surabaya Raih UHC Award 2024, Anggarkan Rp500 Miliar per Tahun untuk Warga Berobat Gratis

Pemkot Surabaya Raih UHC Award 2024, Anggarkan Rp500 Miliar per Tahun untuk Warga Berobat Gratis Penghargaan UHC Award diterima oleh Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya Nanik Sukristina.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menerima penghargaan Universal Health Coverage (UHC) Award Tahun 2024 dari .

Penghargaan ini sebagai wujud komitmen pemkot dalam memastikan setiap warganya mendapatkan akses pelayanan kesehatan yang adil, komprehensif, dan bermutu tanpa adanya hambatan finansial.

Baca Juga: ASN Pemkot Surabaya Bakal WFA, Wali Kota Eri Ingin Tak Melulu Pakai Fasilitas yang Disediakan

Penghargaan UHC Award tersebut diterima Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Nanik Sukristina, yang hadir mewakili dalam acara yang berlangsung di Krakatau Grand Ballroom TMII, Jakarta Timur, Kamis (8/8/2024).

Acara ini dihadiri langsung Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia (RI) KH. Ma’ruf Amin, serta Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy.

Dalam sambutannya, Wapres RI KH. Ma’ruf Amin menyampaikan berdasarkan data per 1 Agustus 2024, jumlah peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) mencapai 276 juta jiwa. Jumlah tersebut sama dengan sekitar 98 persen dari total penduduk Indonesia.

Baca Juga: Peringatan HPN 2025, PWI Jatim Gelar Jalan Sehat Bersama Wartawan di Taman Apsari

"Pencapaian ini tidak lepas dari peran, sinergi dan kolaborasi yang solid antara , kementerian/lembaga dan seluruh pemerintah daerah (pemda)," kata Wapres RI.

Wapres juga menerangkan bahwa ada sebanyak 33 provinsi dan 460 kabupaten/kota penerima UHC Award tahun 2024. Menurutnya, penghargaan ini menunjukkan dedikasi dan komitmen tinggi pemda dalam mewujudkan UHC dengan cakupan kepesertaan program JKN minimal 95 persen dari total penduduk.

Baca Juga: Rutin Bayar Iuran BPJS Kesehatan, Eko Warga Bangunsari Jadi Tenang soal Biaya Operasi Tumor Ibunya

"Saya harap penghargaan ini dapat menjadi motivasi bagi pemerintah daerah untuk menyempurnakan cakupan kepesertaan aktif dan memastikan perlindungan kesehatan penduduk secara menyeluruh," tuturnya.

Direktur Utama , Ali Ghufron Mukti menyampaikan bahwa penghargaan ini sebagai bentuk apresiasi bagi pemda di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota yang telah mencapai cakupan UHC.

"Juga berkomitmen mendukung program JKN serta mendorong, memotivasi pemda provinsi dan kabupaten/kota lainnya untuk mencapai UHC dan mempertahankannya di tahun 2024," kata Ali Ghufron.

Baca Juga: Pemkot Surabaya Bakal Tertibkan Warung Pangku dan Judi Burung Dara, Eri Cahyadi: Harus Berani Lawan

Sebagaimana diamanatkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, Ali Ghufron menyatakan bahwa pada tahun ini, cakupan UHC Indonesia ditargetkan dapat mencapai 98 persen dari total penduduk Indonesia. Dan akhirnya target UHC tersebut bisa dicapai Indonesia sekarang.

"Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan penuh pemerintah terhadap penyelenggaraan program JKN sebagai salah satu program strategis nasional," ujarnya.

Sebelumnya, Wali Kota Eri menyatakan bahwa menggelontorkan anggaran lebih dari Rp500 miliar per tahun untuk program berobat gratis bagi seluruh warga ber-KTP Surabaya. Anggaran itu merupakan bentuk komitmen pemkot dalam menyediakan jaminan kesehatan warga Surabaya melalui program UHC.

Baca Juga: Pemkot Surabaya Sebut Stok Pangan Jelang Ramadan 2025 Terkendali

"Jadi sejak April 2021 lalu, bagi warga ber-KTP Surabaya cukup menunjukkan KTP saja saat berobat di rumah sakit yang bekerja sama dengan pemkot, maka mereka sudah bisa mendapat pelayanan kesehatan," kata Wali Kota Eri.

Hingga saat ini, sudah ada 226 Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes) di Surabaya yang telah bekerja sama dengan pemkot dalam program UHC. Ratusan fasyankes tersebut terdiri dari 45 rumah sakit, 14 klinik utama, 104 klinik pratama, 63 puskesmas.

Karena itu, melalui program UHC, Wali Kota Eri berharap derajat kesehatan masyarakat Surabaya lebih meningkat. Tak hanya itu, program ini diharapkannya pula dapat meringankan kondisi finansial masyarakat Kota Pahlawan.

Baca Juga: Demam Tinggi Juga Ditanggung BPJS Kesehatan, Berikut Pengalaman Warga Magetan

"Jadi jangan ragu untuk berobat jika sakit, karena hadir untuk memberikan layanan kesehatan yang terbaik bagi warganya," tuturnya. (msn/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Emak-emak di Surabaya Kecewa Tak Bisa Foto Bareng Jokowi':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO