SURABAYA,BANGSAONLINE.com - Sebanyak 40 siswa dan guru SMA Atma Widya Surabaya (AWS) mengujungi kantor redaksi HARIAN BANGSA dan BANGSAONLINE.com, Kamis (24/10/2024).
Kunjungan diterima langsung oleh Nur Syaifudin, Pemimpin Redaksi HARIAN BANGSA dan redaktur BANGSAONLINE.com Novandryo Witar Sidarta.
Baca Juga: Profil HARIAN BANGSA, Koran Lokal Jawa Timur, Kiai Jadi Pelanggan Setia Sejak Terbit Perdana
Pada penerimaan kunjungan, Nur Syaifudin lebih banyak menyampaikan sejarah berdirinya HARIAN BANGSA.
Dijelaskan, kali pertama terbit HARIAN BANGSA pada tanggal 1 Maret 2000. Inisiasi pendirian HARIAN BANGSA langsung dilakukan oleh Dahlan Iskan yang kala itu masih memimpin Jawa Pos.
“Awal pendirian, kita sempat berkantor di Graha Pena, jalan Ahmad Yani Surabaya. Ketika itu, HARIAN BANGSA masih satu ruangan dengan redaksi Jawa Pos di lantai IV Graha Pena,” ujar Nur Syaifudin menjelaskan awal pendirian HARIAN BANGSA.
Baca Juga: Dimeriahkan Puluhan Doorprize, Jalan Sehat HUT ke-10 BO dan Bazaar UMKM Diserbu Ribuan Warga
Dalam perjalannya, HARIAN BANGSA sempat berpindah-pindah kantor redaksi. Pernah berkantor di Karah Agung, jalan Gayungsari Barat, sebelum akhirnya menetap di Jalan Cipta Menanggal I nomor 35 Surabaya.
(Sambutan Pemred HARIAN BANGSA, Nur Syaifudin kepada peserta kunjungan)
Banyak terjadi interaksi tanya jawab dalam penjelasan yang diberikan. Pertanyaan yang muncul mulai dari peyebaran koran, sistem kerja keredaksian, hingga mengapa memilih segmen yang sangat terbatas.
Pemred HARIAN BANGSA menjelaskan, jika koran beredar di seluruh wilayah Jawa Timur, sedangkan untuk versi digital tidak terbatas wilayah penyebarannya di seluruh wilayah Indonesia.
Baca Juga: Ribuan Peserta Hadiri Jalan Sehat HUT ke-10 BANGSAONLINE
“Untuk versi digital, banyak permintaan dari berbagai daerah di luar Jawa Timur. Mulai dari Jakarta, Padang, NTB, ponpes di luar Jawa Timur minta untuk dikirimi versi digital yang berupa pdf. Mereka tertarik karena beberapa isi di HARIAN BANGSA yang tidak terdapat di media lain,” ujar Nur Syaifudin menjelaskan.
Usai mendengar pemaparan dari Pemred HARIAN BANGSA, para siswa dan guru lanjut berkeliling ruang redaksi BANGSAONLINE dan ruang Podcast yang dipandu Novandryo, mewakili BANGSAONLINE.
"Di ruang redaksi BANGSAONLINE memang tidak seluas di bawah (HARIAN BANGSA) karena hanya diisi 5 orang mulai dari IT Website, Redaktur dan penyunting konten video," kata Novan sambil memandu tur ruangan.
Baca Juga: Gondol Ikan Lele Seberat 2,1 Kg, Warga Jetis Juara Lomba Mancing HUT ke-10 BO dan HUT Kemerdekaan RI
Para siswa antusias saat memasuki ruang redaksi BANGSAONLINE dan ruang Podcast. Bahkan ada siswa yang terkejut saat mengetahui akun TikTok BANGSAONLNE yang diikuti lebih dari 5 juta pengikut.
"Kalau redaksi online apakah punya perbedaan dengan cara kerja redaksi koran?," tanya salah satu siswa lagi.
"Secara penulisan tidak terlalu banyak perbedaan. Cuma karena kita berbasis digital atau website, otomatis kecepatan dan kuantitas memuat berita lebih cepat dan banyak di BANGSAONLINE," ucap Redaktur yang usianya paling muda di kantor itu.
Baca Juga: Jalan Sehat Satu Dekade BANGSAONLINE: Progress Pra-Acara, Lomba Mancing dan Respon Eri Cahyadi
"Dan ragam berita pun tak melulu soal Hard News atau Straight News. Kita juga mempublikasi konten Soft News yang bersifat evergreen dan relate dengan kehidupan sehari-hari," imbuhnya
Saat memasuki ruang Podcast, para guru dan siswa antusias mendengar pemaparan produksi konten YouTube TV Bangsa.
"Untuk Konten berita dan Podcast biasanya dapat ide dari mana mas?," tanya siswa lain.
Baca Juga: Khotmil Quran dan Santunan Anak Yatim Awali Rangkaian HUT ke-10 BANGSAONLINE
"Nah, Jurnalis atau awak media digital saat ini nggak cuma harus bisa melaporkan peristiwa, wawancara atau kegiatan reportase mainstream. Sekarang banyak tantangan bagi jurnalis digital. Yang paling utama itu kreativitas dan peka isu-isu sosial. Termasuk Podcast pembahasannya nggak jauh dari apa yang sedang hangat baik sebagai warga dunia nyata maupun warganet," jawab pria yang akrab dipanggil Novan itu.
"Pokoknya harus up to date soal apapun, mau hal yang kita suka maupun kita nggak suka memang harus ditelan. Good News is Bad News and vice versa," pungkasnya.
(Penyerahan cindera mata dari SMA AWS kepada HARIAN BANGSA dan BANGSAONLINE)
Kunjungan diakhiri dengan tukar cindera mata dan berfoto bersama. (*)
Baca Juga: Spektakuler! Sebanyak 624 Santri Amanatul Ummah Lolos ke PTN Lewat SNBP dan SNBT
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News