KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Lapas (Lembaga Pemasyarakatan) Kelas IIA Kediri kembali menghadirkan program pembinaan seni budaya berupa pelatihan gamelan bagi warga binaan pemasyarakatan (WBP).
Kegiatan yang digelar Sabtu (23/11/2024) pagi itu berlangsung mulai pukul 09.00 hingga 11.00 di pendopo blok C.
Baca Juga: Lapas Kediri Beri Remisi Natal ke 18 Narapidana
Pelatihan ini menjadi upaya Lapas Kediri untuk memberikan ruang ekspresi sekaligus memenuhi hak-hak warga binaan dalam bidang seni dan budaya.
Para peserta tampak antusias dan bersemangat memainkan alat-alat gamelan yang telah disiapkan. Proses latihan ini tak hanya memberikan kegembiraan, tetapi juga mengajarkan nilai kerja sama, kesabaran, dan kekompakan. Mengingat, gamelan membutuhkan harmoni dan koordinasi dalam setiap alunan nada yang dimainkan.
Seluruh kegiatan dipantau langsung oleh petugas Lapas Kediri guna memastikan keamanan dan kelancaran.
Baca Juga: SAE Lapas Kediri Sukses Gelar Panen Raya Serentak dan Bansos
Selain itu, para petugas juga berperan aktif memberikan bimbingan selama sesi berlangsung, sehingga WBP dapat bermain dengan percaya diri dan nyaman.
Pendampingan yang penuh perhatian ini turut memberikan semangat bagi WBP untuk berpartisipasi dengan optimal.
Kalapas Kelas IIA Kediri, Urip Dharma Yoga, menyampaikan bahwa seni budaya seperti gamelan menjadi bagian penting dalam program pembinaan.
Baca Juga: Lapas Kediri Gelar Pencoblosan Bagi WBP
"Kami ingin memberikan kesempatan bagi WBP untuk terus mengasah bakat mereka, terutama dalam seni gamelan. Seni ini tidak hanya menghibur, tetapi juga menjadi sarana refleksi dan penguatan mental, sehingga mereka dapat lebih mengenal dan mencintai budaya bangsa," ujar Urip, Sabtu (23/11/2024).
Menurutnya, pelatihan ini bertujuan menghidupkan kembali potensi seni gamelan yang dimiliki beberapa WBP. Sebab, semenjak masuk lapas, mereka tidak dapat melanjutkan kecintaan mereka pada seni ini.
Dengan menyediakan fasilitas dan pembinaan, Lapas Kediri mendorong WBP untuk menggali kembali bakat mereka, memperkuat kecintaan pada budaya Jawa, sekaligus memberi makna positif selama masa pembinaan.
Baca Juga: Siapkan Bekal untuk Kemandirian, Lapas Kediri Bina Keterampilan Cukur ke WBP
Sesuai arahan Kepala Kanwil Kemenkumham Jawa Timur, Heni Yuwono, pembinaan berbasis seni dan budaya merupakan langkah strategis untuk menciptakan lingkungan lapas yang positif dan produktif.
"Dengan cara ini, warga binaan tidak hanya menjalani hukuman, tetapi juga mendapatkan peluang untuk bertumbuh dan memperkaya diri secara emosional maupun budaya," tutup Urip. (uji/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News