Bedah Buku KH Hasyim Asy'ari di Pekanbaru, Khofifah: Teladan Kepemimpinan dalam Keberagaman

Bedah Buku KH Hasyim Asy Ketua Umum PP Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa, saat memberi sambutan.

PEKANBARU, BANGSAONLINE.com - Ketua Umum PP Muslimat , Indar Parawansa, kembali menggelar Bedah Buku Hadratussyaikh KH M Hasyim Asy’ari bersama Muslimat se-Sumatera Utara di Balai Serindit Pekanbaru, Minggu (15/12/2024).

Agenda tersebut merupakan bedah buku di titik kedua setelah sebelumnya digelar acara serupa di Makassar dalam rangka road to Kongres XVII Muslimat yang akan digelar di Surabaya pada tanggal 12-15 Februari 2025 mendatang. 

Baca Juga: Silaturahmi Jelang Kongres XVIII Muslimat NU, Khofifah Puji Presiden Prabowo

mengatakan, bedah buku ini akan dihelat di 5 titik dan setelah titik kedua, rencananya juga akan digelar bedah buku di titik ketiga dengan rencana mengambil tempat di Banjarmasin. Menurut dia, buku ini memiliki esensi krusial yang penting untuk didesiminasikan di situasi saat ini.

“Pada dasarnya PR kita saat ini adalah persatuan, persatuan dan persatuan. Ada pikiran strategis dari pendiri KH Hasyim Asy’ari dalam Qarun Asasi yang juga menjadi mukadimah AD ART banom yaitu bagaimana kita menjaga persatuan dan menghindari perpecahan,” ujarnya.

Baca Juga: Peringati Bulan K3 2025, Khofifah: Momentum Penguatan SDM dan Tingkatkan Produktivitas

Kebetulan, kata , KH Abdul Hakim atau yang akrab disapa Gus Kikin ini di awal 2020 memulai inisasi mengkompilasi pikiran-pikiran strategis dari KH Hasyim Asyari.

“Nah ini belum lama bukunya selesai. Dan saya ingin diberi kesempatan agar beliau membedah sendiri buku ini di lima titik. Yang mana ini menjadi bagian dari menyongsong Kongres ke XVIII Muslimat . Maka ini adalah road to kongres,” paparnya.

Tak hanya itu, lebih dari itu niatan menuju Kongres Muslimat , menilai bahwa saat ini memang sangat penting untuk mengajak semua elemen bangsa untuk bersatu, bersatu dan bersatu. Baginya, perbedaan yang ada harus dijadikan sebagai rahmat di antara semua, dan jangan sampai perbedaan justru menjadi sumber perpecahan sebuah bangsa.

Baca Juga: Khofifah Tinjau Pelaksanaan MBG Perdana Jenjang Pendidikan Menengah di Surabaya

“Buku ini menjadi referensi kepemimpinan keberagaman umat Islam yang ada di Indonesia. Setidaknya ada 13 ormas Islam di Indonesia di dalam kepemimpinan beliau saat itu. Dan itu ternyata mereka begitu kuat untuk bisa untuk menjaga persatuan dan persaudaraan. Dan perbedaan di antara 13 ormas Islam itu tidak boleh menjadi sumber perpecahan umat,” ucapnya.

Hal itulah yang harus dijadikan pembelajaran bersama dari sosok KH M Hasyim Asy’ari, agar seluruh elemen bangsa bisa meneladani kepemimpinan dalam keberagaman yang begitu kuat. 

Baca Juga: Tinjau Pembangunan Sirkuit Parang Magetan, Khofifah Jajal Lintasan Bareng Mario Aji dan Adenanta

Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Ketua PW Riau, Abdul Khalim Mahalli; Rais Syuriah PW Riau, KH. Zainuddin Umar; Ketua PW Jatim, KH. Abdul Hakim Mahfudz; Karo Kesra Pemprov Riau, Imron Rosyadi; Ketua DPRD Riau, Isa Lahamit; Ketua Periodik PPM, Siti Aniroh; serta Ketua PWM Riau, Dinawati, serta Ketua PCM Siak/Bupati Terpilih Siak, Afni. (dev/mar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Gila NU dan Orang NU Gila, Anekdot Gus Dur Edisi Ramadan (16)':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO