Viral Peziarah Wisata Religi Protes Tarif Parkir Bus Rp150 Ribu, Begini Kata Dishub Gresik

Viral Peziarah Wisata Religi Protes Tarif Parkir Bus Rp150 Ribu, Begini Kata Dishub Gresik Tangkap layar video peziarah protes tarif parkir bus peziarah Syekh Maulana Malik Ibrahim

GRESIK,BANGSAONLINE.com - Sebuah video viral di Facebook dan TikTok yang memperlihatkan petugas parkir di terminal wisata religi di Kelurahan Lumpur, Kecamatan Gresik tengah berseteru dengan peziarah dan sopir bus.

Dari pantauan BANGSAONLINE, video berjudul 'Juru parkir tagih parkir peziarah di Gresik Rp 150 ribu per bus' juga diunggah di grup medsos Gresik Sumpek yang memiliki ratusan ribu pengikut.

Baca Juga: Satlantas Polres Gresik Tindak Puluhan Truk Pengangkut Galian C Langgar Aturan

Video itu pun mendapatkan ratusan reaksi dan komentar negatif dari warganet.

Diduga perseteruan itu soal tarif parkir bus yang dianggap mahal sehingga memantik emosi peziarah dan sopir bus.

Dalam video, terdengar seorang perempuan yang merekam kejadian tersebut dengan pria berambut gondrong melakukan protes terhadap petugas parkir.

Baca Juga: Jadi Perhatian Masyarakat, Kepala DCKPKP Gresik Ajak OPD Kolaborasi Atasi Banjir

Peziarah perempuan memarahi petugas parkir karena menganggap tarif parkir Rp150 ribu per bus yang membuatnya syok karena terlampau mahal. Sedangkan Pria berambut gondrong yang diduga sopir bus juga turut memprotes.

Pada video itu, petugas parkir yang diketahui bernama Arif berusaha menjelaskan jika tarif tersebut sudah ditetapkan oleh Pemkab Gresik dan dirinya hanya menjalankan tugas dari Dinas Perhubungan. 

Bahkan Arif merasa tak terima saat ia terus menerus dimarahi oleh perempuan dan pria berambut gondrong tersebut. Sehingga Arif terpancing emosi dan mempersilakan keduanya untuk protes ke Dinas Perhubungan (Dishub) Gresik. Arif bahkan menyebut-nyebut nama Bupati Gresik Ahmad Yani.  

Baca Juga: Hadiri Perayaan Natal 2024 Bamag Gresik, Ini Kata Bupati Yani

Kasi Tata Kelola Prasarana Perhubungan dan Perparkiran , Masyhur Arif membenarkan kejadian perseteruan peziarah dan petugas parkir ziarah Syekh Maulana Malik Ibrahim dalam video yang beredar.

Arif mengungkapkan, perempuan yang marah merupakan koordinator peziarah asal Pulau Bali.

"Bukan peziarah, tapi perempuan itu Koordinator peziarah. Dan pria berambut gondrong yang turut memprotes bukan sopir bus, tapi warga sekitar yang selama ini membantu peziarah," ungkap Arif, Selasa (24/12/2024).

Baca Juga: Persatuan Saudagar Bawean Keluhkan Kondisi Pasar Tambak

Arif yang juga menjabat Kepala UPT Pengelolaan Prasarana Perhubungan Wilayah Kota (PPPWK) , menyebutkan jika selama ini tidak ada crew dan sopir bus yang protes lantaran di terminal sudah terpampang jelas soal tarif parkir.

"Soal tarif parkir yang diprotes, kan di situ jelas ada tulisan yang tertempel di dinding kantor dan juga di banner terpasang jelas terkait tarif. Yang lucu lagi itu pria rambut gondrong selama ini bantu bus peziarah, kan dia sudah tahu tarifnya kok ya ikut protes," jelas Arif.

Sementara itu, Kepala Dishub Kabupaten Gresik, Khusaini mengaku kaget saat melihat video koordinator peziarah marah-marah sambil merekam untuk menyudutkan jukir yang bernama Arif.

Baca Juga: Kerusakan Jalan di Gresik Jadi Bahan Meme, Begini Respon Ketua DPRD

"Ceritanya sebelum kejadian itu direkam, koordinator peziarah sudah dijelaskan perihal tarifnya dan mengaku tidak ada masalah lalu dia keluar. Tapi selang beberapa menit perempuan itu tiba-tiba balik lagi bersama pria berambut gondrong, dia merekam dan marah-marah," ungkap Khusaini.

Ia juga mengaku heran melihat kejadian dalam video. Sebab, tarif parkir yang dipersoalkan sudah berlangsung sejak tahun 2023 lalu. Merasa janggal dengan kejadian itu, ia langsung melakukan pengecekkan terhadap koordinator peziarah tersebut.

"Kan heran juga saya mas, ini tarif Rp 150 ribu sudah berlaku selama setahun, bus yang lain sudah pada tahu sejak tahun lalu, kok tiba-tiba ada yang protes marah-marah dan mencoba memviralkan? Setelah saya telusuri ternyata dia dari luar pulau jawa dan belum pernah ke sini makanya dia kaget," ujarnya.

Baca Juga: Atasi Banjir di Pulau Bawean, Waka DPRD Gresik Minta Pemkab Buat Kolam Retensi

Khusaini mengimbau kepada seluruh koordinator atau panitia peziarah agar melakukan survei terlebih dahulu terkait tarif parkir di semua wisata religi yang hendak dijadikan destinasi atau tempat tujuan peziarah.

"Ada baiknya survei dulu, biar tidak sampai terulang lagi kejadian kayak gini. Karena tarif parkir di makam Wali Songo lainnya ada juga yang naik, seperti di Sunan Drajat Lamongan, itu naik. Nanti gak survei, tiba-tiba ke sana kaget lihat tarif, marah lagi, protes lagi," cetusnya.

Ditambahkan Khusaini, Arif petugas parkir yang dimarahi itu tidak bersalah. Karena Arif hanya menjalankan tugas dan apa yang dilakukan Arif sudah benar sesuai dengan aturan yang ditetapkan Pemerintah Kabupaten Gresik.

Baca Juga: Tangani Banjir, DCKPKP Gresik Bongkar Saluran Air di Wilayah Giri dan PPS

Hal ini sesuai Peraturan Bupati (Perbup) Gresik Nomor 55 Tahun 2023 tentang penyesuaian tarif retribusi pelayanan parkir di tepi jalan umum dan tempat khusus parkir wilayah kawasan wisata Sunan Giri dan Maulana Malik Ibrahim.

"Sesuai Perbup nomor 55 Tahun 2023 ya jenis kendaraan bus, truk, atau sejenisnya (R6) dikenakan tarif Rp150 ribu rupiah untuk sekali parkir di kawasan tersebut," pungkas Khusaini. (hud/van)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO