Anggota Komisi I DPRD Tuban Rayakan HUT Gerindra ke-17 Bersama Penyandang Disabilitas

TUBAN,BANGSAONLINE.com - Kader Senior Partai Gerindra Tuban, Tri Astuti merayakan HUT Gerindra ke-17 bersama penyandang disabilitas dengan melaksanakan Baksos sekaligus sosialisasi penguatan advokasi bagi masyarakat inklusi, Senin, (10/02/2025).

Tri Astuti menyampaikan, penyandang disabilitas merupakan bagian integral dari masyarakat yang tentunya memiliki hak yang sama untuk berpartisipasi dalam berbagai aspek kehidupan.

Baik akses terhadap pelayanan sosial, aspek pendidikan, kesehatan, bahkan peluang ekonomi melalui kesempatan kerja.

"Sosialisasi ini dimaksutkan untuk memahami kondisi dan kebutuhan penyandang disabilitas secara langsung melalui dialog, dalam jejaring antara wakil rakyat dan masyarakat," kata Anggota Komisi I DPRD Tuban itu.

Menurutnya, sinergitas semacam tersebut sangat diperlukan.Khususnya dari pemerintah, masyarakat, dan lembaga terkait untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya inklusivitas dalam ketersediaan infrastruktur dan aksesibilitas bagi penyandang disabilitas di Kabupaten Tuban,

"Baksos kali ini menunjukkan bahwa Gerindra hadir untuk memberikan dukungan dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. khususnya penyandang disabilitas sebagai bentuk kontribusi terhadap implementasi UU No 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas dan Perda No 20 Tahun 2021 tentang Perlindungan dan Kesejahteraan Penyandang Disabilitas," ujarnya

Selain itu, kata Astuti, dialog langsung ini juga dalam upaya mengidentifikasi potensi dan peluang pemberdayaan yang nantinya tertuju pada rekomendasi advokasi sebagai salah satu kebijakan para pemangku kebijakan.

Sementara itu, Ketua Jatim Inklusi, Fira fitria dalam kesempatan tersebut menyampaikan harapan dan keinginan dari teman-teman Disabilitas.

"Harapan dari teman-temab berkebutuhan khusus mulai dari ORBIT, ITNI, Pertuni, NPC, Gergatini melalui mbak Fira fitria selaku Ketua Jatim Inklusi menyampaikan bahwa aksesibilitas perbankan , RS, sekolah, dan kesempatan kerja, pengembangan diri dan pelatihan kerja mohon ada fleksibilitas.b mengingat para difabel kesulitan dalam mobilisasi. Termasuk administrasi kependudukan agar di permudah," terang Fira.

Selain itu, Fira juga meminta hibah untuk organisasi disabilitas tetap dianggarkan. "Dan bantuan pendidikan, utamanya untuk perguruan tinggi agar ada porsi untuk anak-anak berkebutuhan khusus.

"Kami juga minta agar guiding blok di trotoar benar-benar untuk akses pejalan kaki, bukan untukk berjualan," tutupnya. (coi/van)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News