Soal Penipuan UMKM yang Rugikan Ratusan Juta, Inspektorat Surabaya Panggil 3 Pegawai Outsourcing

Soal Penipuan UMKM yang Rugikan Ratusan Juta, Inspektorat Surabaya Panggil 3 Pegawai Outsourcing Kepala Inspektorat Surabaya, Rachmat Basari, Selasa (18/2/2025). Foto: Kompas.com

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Inspektorat Pemerintah Kota (Pemkot) menindaklanjuti laporan kasus penipuan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dengan kerugian mencapai ratusan juta rupiah.

Tindak lanjut tersebut, yaitu dengan melakukan pemanggilan kepada tiga pegawai outsourcing yang terlibat dalam kasus penipuan UMKM.

Baca Juga: Diduga Mabuk Berat, Mahasiswi UNUSA Tewas Usai Jatuh saat Berboncengan di Sekitar Mapolda Jatim

"Sudah kita panggil sejauh ini ada 3 orang. Sementara yang kita panggil (dimintai keterangan) semua non-PNS," kata Rachmat, ketika ditemui di Balai Kota , Selasa (18/2/2025).

Rahmat menyebutkan, saksi dimintai keterangan terkait kasus tersebut sebanyak 4 orang. Satu orang lagi, merupakan Lurah Sememi, Okto Narwanto.

Ia pun enggan membuka identitas pegawai outsourcing yang sudah dipanggil tersebut. Akan tetapi, ke empat orang yang ia panggil bukan terduga pelaku utama dalam kasus ini.

Baca Juga: Warga Gagalkan Aksi Curanmor di Surabaya

"Terkait siapa namanya (yang dipanggil), karena ini dari bagian pemeriksaan, jadi tidak bisa kita sampaikan. Kecuali (terduga pelaku) yang utama ya, Bramasta Afrizal Riyadi," jelasnya.

"Karena Bram pertengahan tahun lalu sudah diberhentikan dari outsourcing Pemkot . Yang bisa kita mintai keterangan, siapapun yang disebut, pasti kita mintai klarifikasi," tambahnya.

Lebih lanjut, Rachmat masih belum bisa menentukan sanksi yang akan diberikan apabila para saksi bersalah. Sebab, pihaknya harus menyelesaikan terlebih dahulu proses penyelidikan.

Baca Juga: ASN Pemkot Surabaya Bakal WFA, Wali Kota Eri Ingin Tak Melulu Pakai Fasilitas yang Disediakan

"Kalau sanksi terberat untuk non-ASN ya sesuai dengan kontraknya, itu sudah jelas. Kalau ASN-nya pun kita lihat peran diprosesnya ini dia sebagai apa. Itu kan sudah jelas," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, 23 pelaku UMKM di menjadi korban penipuan dan kerugian mencapai hampir Rp400 juta.

Salah satu korban, Agus Santoso yang merupakan pengusaha mebel menuturkan kejadian yang merugikan dirinya.

Baca Juga: Polisi Bongkar Dua Lokasi Gudang Elpiji Oplosan di Sidoarjo

Pada 14 September 2024, Agus didatangi 4 orang. Tiga di antaranya istri ketua RW setempat, Rengga Pramadhika Akbar dan Bramasta Afrizal Riyadi selaku terlapor di Polrestabes .

Mereka menawarkan pinjaman modal usaha di aplikasi Kredivo dan Shopeepay tanpa bunga. Dua aplikasi pinjol itu diklaim sudah kerja sama dengan Pemkot untuk membantu para pedagang usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). (rif) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Pedagang ini Jual Durian Kosong di Pasar Ceng Ho Pasuruan, Ini Kata Pengelola Pasar':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO