
KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Wali Kota Kediri, Vinanda Prameswati, memberikan arahan dalam Rembug Stunting Kota Kediri tahun ini, Kamis (6/3/2025).
Arahan yang diberikan terkait strategi penanganan stunting di Kota Tahu. Pada kegiatan ini juga terdapat penandatanganan komitmen bersama Pemkot Kediri beserta pemangku kepentingan dalam upaya percepatan penurunan stunting.
"Kota Kediri memiliki visi dan misi Mapan yakni Maju, Agamis, Produktif, Aman dan Ngangeni. Setiap misi tersebut memiliki keterkaitan dengan penanganan stunting. Kami juga memiliki program unggulan Sapta Cita yang sejalan dengan Asta Cita Bapak Presiden Prabowo Subianto," kata Vinanda.
Menurut dia, dalam misi Maju salah satu sasarannya adalah menurunnya angka kemiskinan, di mana kemiskinan ini menjadi penyebab langsung atau tidak langsung terhadap stunting. Lalu, pada misi Agamis sasarannya adalah perilaku atau pola asuh orang tua, dan salah satu penyebab stunting tidak hanya gizi namun juga pola asuh dari orang tua untuk membiasakan makan dengan menu bergizi seimbang.
Selanjutnya dalam misi produktif sasarannya meningkatnya kualitas kesehatan dan kualitas pendidikan. ketika banyak balita yang stunting maka misi produktif ini tidak akan terwujud. Kualitas kesehatan dan pendidikan ini sangat penting untuk ditingkatkan dalam penanganan stunting.
Misi Aman ini sasarannya meningkatkan kualitas layanan publik. Artinya pelayanan publik harus baik apalagi untuk pelayanan anak-anak agar tidak jatuh ke jurang stunting.
"Terakhir ada di misi Ngangeni dimana salah satu tujuannya meningkatnya kualitas lingkungan hidup. Lingkungan yang bersih dan sehat ini juga ada kaitannya dengan stunting," ucap Vinanda.
Untuk percepatan penurunan stunting di Kota Kediri, ia memiliki strategi 'Wujudkan Kota Kediri Mapan dengan Gemintang'. Di mana Gemintang ini merupakan Gerakan Eliminasi Stunting Menuju Generasi Emas yang Tangguh.
Terdapat tiga strategi dalam konvergensi, integrasi, dan keberlanjutan. Konvergensi ini meliputi penguatan kelembagaan, perubahan perilaku, penyediaan SDM kesehatan, perluasan cakupan layanan, hingga kemitraan program non pemerintah.
Lalu integrasi, meliputi kesesuaian penandaan, perencanaan berbasis data, dan integrasi program. Keberlanjutan meliputi, monitoring evaluasi hingga tindak lanjut hasil kajian.
"Saya ingin percepatan penurunan stunting diarahkan pada intervensi prioritas. Khususnya pada anak-anak kita di 1000 hari pertama kehidupan. Karena di masa tersebut perkembangan fisik dan kognitif anak terjadi dengan cepat," urai Vinanda. (uji/mar)