BMKG Imbau Warga Antisipasi Bencana di Awal Kemarau

BMKG Imbau Warga Antisipasi Bencana di Awal Kemarau Ilustrasi. Foto: Pixabay

BANGSAONLINE.com - Awal musim kemarau diprediksi berlangsung pada April dasarian III atau 21-30 April 2025. BMKG menyampaikan beberapa imbauan untuk masyarakat.

Kepala Stasiun Klimatologi Jawa Timur, Anung Suprayitno, mengatakan bahwa terdapat sejumlah hal yang perlu disiapkan masyarakat pada awal musim kemarau ini, terutama untuk menghindari bencana yang mungkin terjadi.

"Di sektor kebencanaan diimbau mengantisipasi potensi kebakaran hutan dan lahan. Terutama di wilayah yang diprediksi mengalami musim kemarau dengan curah hujan di bawah normal dan secara klimatologis cenderung memiliki curah hujan rendah," ujarnya.

Masyarakat juga diminta untuk melakukan antisipasi terhadap memburuknya kualitas udara, serta potensi terjadinya gangguan kenyamanan akibat fenomena udara panas, serta lembab yang bisa timbul selama musim kemarau.

"Kemudian dapat mengoptimalkan sumber air alternatif dan memastikan distribusi air yang efektif untuk menjaga ketersediaan air bagi kebutuhan masyarakat selama periode musim kemarau," kata Anung.

Sebelumnya, BMKG Stasiun Klimatologi Jawa Timur telah menyampaikan, sebagian besar wilayah Jawa Timur diprakirakan akan mulai memasuki musim kemarau pada Mei 2025.

"Berdasarkan analisis data dan memperhatikan dinamika atmosfer baik global maupun regional, maka dapat disimpulkan bahwa secara umum awal musim kemarau tahun 2025 di Jawa Timur sebagian besar diprakirakan terjadi pada bulan Mei, yaitu sebesar 51,4 persen," urai Anung.

Selain itu, ia menyebut sifat musim kemarau tahun ini diperkirakan akan berada pada kondisi normal.

"Sifat kemarau akan berada pada kondisi normal sebanyak 70,3 persen," tuturnya.

Namun, Anung menyatakan ada perbedaan waktu awal musim kemarau di berbagai wilayah Jawa Timur.

"Awal musim kemarau tahun 2025 diprakirakan mundur sebesar 32,4 persen, sama dengan normalnya sebesar 39,2 persen, dan maju sebesar 28,4 persen," pungkasnya. (rom)