YOGYAKARTA, BANGSAONLINE.com - Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta memperkenalkan teknologi yang disebut Integrated water ground fire wetland system (I-wows).
Teknologi itu, seperti dilansir VIVA.co.id diklaim dapat menjadi solusi untuk mengantisipasi kebakaran hutan, terutama lahan gambut, yang menyebabkan kabut asap, seperti di Sumatera dan Kalimantan.
Baca Juga: Harga Iphone 8 Turun Hingga 1 Jutaan, Smartphone Mungil Ini Layak Digunakan Hingga Tahun 2025?
Teknologi itu hasil rancangan empat mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UGM, yakni Dirga Permata Jumas, Dian Arief Risdiyanto, Aeina Desy Rachmawati, dan Lita Yunitasari. Mereka membangun teknologi itu seorang Dosen Kimia, Dr Nurul Hidayar Aprilita.
Dirga Permata, ketua kelompok perancang, menjelaskan cara kerja secara umum I-wows. Teknologi itu memanfaatkan keberadaan sungai ada di sekitar lahan gambut. Air sungai kemudian diangkat lewat pompa yang menggunakan energi dari panel surya. Air lalu dialirkan ke tangki nanopartikel.
“Pada tangki nanopartikel ini mengandung zeolit yang dinilai ampuh dalam memadamkan api lebih cepat,” kata Dirga di Yogyakarta, Rabu, 7 Oktober 2015.
Baca Juga: Jet X dan Gamifikasi: Bagaimana Fitur Gamifikasi Meningkatkan Keterlibatan Pemain
Dia mengaku telah meneliti sebab-sebab kebakaran lahan gambut, yang termasuk dalam tipe kebakaran bawah (ground fire). Kalau terjadi kebakaran, api berbentuk seperti kantung asap. Sumber titik api berada di bawah lapisan permukaan gambut. (viva.co.ic)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News