OJK Kediri Gelar Kick Off Bulan Literasi Keuangan 2025

OJK Kediri Gelar Kick Off Bulan Literasi Keuangan 2025 Wakil Bupati Kediri Dewi Mariya Ulfa (kiri) saat menerima cinderamata dari Kepala OJK Kediri Ismirani Saputri. (Ist).

KEDIRI,BANGSAONLINE.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kediri menggelar Kick Off Bulan Literasi Keuangan 2025 dengan meluncurkan program bertajuk SICANTIK (Sahabat Ibu Cakap Literasi Keuangan).

Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara OJK Kediri, Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kabupaten Kediri, dan PT Pegadaian Kantor Cabang Kediri sebagai bagian dari upaya bersama dalam mendorong literasi dan inklusi keuangan khususnya bagi kaum wanita di wilayah Kabupaten Kediri.

Peluncuran program SICANTIK dilaksanakan pada Rabu (21/5/2025) di Pendopo Panjalu Jayati Kabupaten Kediri yang dihadiri secara langsung oleh Wakil Bupati Kediri Dewi Mariya Ulfa, Kepala OJK Kediri Ismirani Saputri, Kepala Bagian Perekonomian Kabupaten Kediri Santoso, Pimpinan Cabang PT Pegadaian Kediri Anas Sulistyo.

Wakil Bupati Kediri Dewi Mariya Ulfa menyampaikan apresiasi kepada OJK Kediri dan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kabupaten Kediri serta industri jasa keuangan, yang terlibat dalam inisiatif dan sinergi meningkatkan pemberdayaan ibu-ibu di Kabupaten Kediri.

"Setelah acara ini, ibu-ibu peserta dapat menerapkan ilmu yang didapatkan seperti pengelolaan sampah yang bisa menjadi sumber tabungan emas sehingga dapat menjadi sumber pendapatan bagi organisasi sekaligus mensejahterakan keluarga dan masyarakat disekitarnya", kata Dewi Mariya Ulfa, saat memberi sambutan pembukaan.

Sementara itu, Kepala OJK Kediri Ismirani Saputri, menyampaikan, bahwa hasil survei literasi dan inklusi keuangan tahun 2025, diketahui bahwa secara komposit tingkat literasi keuangan masyarakat berada di angka 66,50 persen, sedangkan tingkat inklusi keuangan masyarakat berada di angka 80,5 persen.

Angka ini, lanjutnya , masih lebih rendah dari target tingkat inklusi keuangan secara nasional pada tahun 2045 mencapai sebesar 98 persen.

"Harus menjadi perhatian kita semua bahwa tingkat literasi dan inklusi keuangan Wanita ternyata lebih rendah dibandingkan Pria. Tingkat literasi wanita sebesar 65,6% sedangkan pria sebesar 67,3 persen serta tingkat inklusi wanita sebesar 80,3 persen dan pria sebesar 80,7 persen, "kata Ismirani, dalam rilis yang diterima BANGSAONLINE, Kamis (22/5/2025).

Menurut Ismirani, SICANTIK dirancang sebagai sarana pemberdayaan perempuan melalui edukasi literasi keuangan yang aplikatif dan mudah dipahami dengan peserta sebanyak +585 ibu-ibu yang tergabung dalam Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Kediri yang hadir secara daring maupun luring.

"Dengan pendekatan komunitas, SICANTIK mengajak ibu-ibu untuk menjadi agen perubahan dalam mengelola keuangan keluarga, mengakses produk dan layanan jasa keuangan formal, serta memanfaatkan peluang ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,"terangnya.

Dalam kegiatan Kick Off ini, lanjut Ismirani lagi, para peserta mendapatkan: Talkshow edukatif seputar perencanaan keuangan, investasi, dan pemanfaatan produk jasa keuangan.

Pengenalan program Bank Sampah dari Pegadaian, yang mengajarkan masyarakat cara menukar sampah anorganik dengan tabungan emas, sebagai solusi ekonomi berkelanjutan berbasis lingkungan dan layanan keuangan inklusif, termasuk pembukaan rekening dan simulasi produk.

"Melalui program SICANTIK, OJK Kediri berkomitmen meningkatkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat melalui penguatan sinergi dan kolaborasi bersama dengan TPAKD, LJK, dan stakeholders lainnya,"pungkas Ismirani Saputri. (uji/van)