
KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Sebagai langkah konkret mempercepat dan memperluas akses keuangan masyarakat, Pemkot Kediri melalui Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) menginisiasi giat literasi keuangan yang menyasar pelaku usaha sektor perdagangan. Agenda tersebut berlangsung di Pasar Setono Betek, Kamis (19/6/2025).
Kegiatan dibuka oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan sekaligus Ketua TPAKD Kota Kediri, Ferry Djatmiko. Dalam arahannya, ia menegaskan pentingnya inklusi dan literasi keuangan di sektor perdagangan pasar tradisional.
"Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan literasi keuangan untuk para pedagang pasar agar mereka terbiasa menggunakan transaksi digital atau non tunai karena transaksinya bisa diketahui secara transparan, akuntabel, dapat dipertanggungjawabkan sehingga juga memudahkan para pedagang untuk mendapat pinjaman modal," paparnya.
Ia mengungkapkan, berdasarkan survei OJK Kediri tahun 2022, indeks literasi keuangan di Kota Kediri masih berada di angka 20 persen, sementara indeks inklusi keuangan sudah mencapai 80 persen. Kondisi ini menunjukkan adanya kesenjangan signifikan.
"Jadi masyarakat Kota Kediri sudah sangat mudah mengakses produk layanan keuangan tetapi belum tahu risikonya seperti apa. Untuk itu dengan acara semacam ini menjadi upaya kita untuk meningkatkan literasinya supaya mereka juga tidak terjebak pinjaman online ilegal," ujarnya.
Lebih lanjut, Ferry menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan momen tepat untuk memperkuat kapasitas SDM, khususnya pedagang pasar yang rentan terjerat pinjaman online maupun rentenir.
"Untuk tahun ini kita akan melakukan beberapa event mengenai literasi keuangan dengan menyasar beberapa kelompok. Hari ini kita lakukan dengan pedagang pasar karena dari hasil survei yang rentan terkena pinjol ilegal atau investasi ilegal ialah pedagang pasar, ibu rumah tangga, mahasiswa dan tahun ini akan kita sasar semuanya," katanya.
Melalui kolaborasi dengan perbankan dan lembaga jasa keuangan, para pedagang diharapkan lebih mampu memahami perencanaan keuangan, pengelolaan risiko, serta penggunaan produk dan layanan keuangan yang bijak.
"Kita hadirkan perbankan dan jasa keuangan untuk mengenalkan produk mereka supaya pedagang bisa memilih mana modal pembiayaan dan permodalan yang sesuai dengan karakter mereka," ucap Ferry.
Ia menutup dengan harapan agar sinergi yang dibangun mampu meningkatkan literasi keuangan masyarakat dan berdampak pada kesejahteraan serta pertumbuhan ekonomi lokal.
"Harapan kami masyarakat semakin paham risikonya sehingga bisa mengendalikan pinjaman ataupun investasi yang mereka lakukan," pungkasnya.
Sementara itu, Perwakilan OJK Kediri, Dyah Purnamasari, menyampaikan apresiasinya atas inisiatif ini. Menurutnya, kegiatan literasi keuangan ini merupakan bentuk komitmen bersama untuk mendorong pembangunan berkelanjutan, termasuk di sektor ekonomi.
"Di sini juga hadir beberapa perwakilan dari lembaga jasa keuangan yang akan menjadi narasumber, jadi manfaatkan kegiatan ini dengan baik. Kami berharap kegiatan ini bisa menjadi solusi dari permasalahan bapak ibu sekalian dalam rangka memajukan usaha panjenengan," tuturnya. (uji/mar)