
TUBAN,BANGSAONLINE.com - Melalui dana CSR, PT IAPMO Group Indonesia membantu renovasi fasilitas sanitari berupa kamar mandi, toilet dan tempat cuci tangan di Pondok Pesantren Salafiyah Kholidiyah, Desa/Kecamatan Plumpang.
Setelah direnovasi bantuan sanitari tersebut langsung diresmikan oleh Senior Vice President PT. IAPMO Group Indonesia, Shirley Dewi yang didampingi DR. Muhammad A.S. Hikam, MA, selaku Ketua Dewan Pembina Yayasan Salafiyah Kholidiyah, pada Selasa (3/6/2025).
Tak hanya itu saja, peresmian yang ditandai pemotongan pita tersebut dihadiri Donny Purnomo JE, ST, Sekretaris Utama Badan Standardisasi Nasional (BSN) dan Muhajir Asrori, Ketua Asosiasi Plambing Nasional (APIN).
Senior Vice President PT. IAPMO Group Indonesia, Shirley Dewi menyampaikan, fasilitas sanitari yang bersih dan layak merupakan kebutuhan dasar. Terutama di lingkungan pendidikan seperti sekolah dan pesantren.
Menurut dia, masih banyak lembaga pendidikan yang menghadapi kendala dalam menyediakan toilet dan tempat cuci tangan yang memadai.
Akibatnya, risiko penyebaran penyakit dan gangguan kesehatan meningkat, khususnya bagi anak-anak dan remaja.
Ia menambahkan, sebelum direnovasi kondisi toilet di pesantren tersebut sangat memprihatinkan. Termasuk, terlihat kotor, rusak dan tidak higienis. Hal ini berdampak langsung pada kesehatan para santri dan kualitas lingkungan belajar.
Renovasi yang Dilakukan PT IAPMO
Dalam kegiatan renovasi ini PT IAPMO mengganti sistem pembuangan limbah. Selain itu, memperbarui seluruh toilet dan keran, serta menambahkan fasilitas cuci tangan dengan wastafel baru.
Seluruh proses dilakukan dengan mengedepankan standar sanitasi modern yang bersih, aman, dan ramah lingkungan.
"Kami juga memberikan edukasi tentang perawatan toilet dan pentingnya kebiasaan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) sebagai bagian dari kampanye Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di lingkungan pesantren yang diikuti seluruh santri dan warga sekitar pesantren," bebernya.
Kata dia, IAPMO Group Indonesia sendiri merupakan bagian dari IAPMO Group, organisasi internasional yang telah hampir 100 tahun bergerak dalam bidang standar sanitasi, air bersih, plambing, dan konstruksi.
Di Indonesia, IAPMO berkomitmen menerapkan Standar Nasional Indonesia (SNI) sebagai dasar teknis dalam menjaga mutu dan keselamatan publik.
Melalui program seperti ini, pihaknya ingin mendorong kolaborasi antara sektor swasta dan lembaga pendidikan untuk menciptakan lingkungan belajar yang sehat dan bermartabat.
"Program ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi lintas sektor dapat memberikan dampak signifikan dalam membangun masa depan generasi muda Indonesia yang lebih sehat dan berdaya," tegasnya.
Ketua Dewan Pembina Ungkap Kolaborasi Strategis
Sementara itu, Ketua Dewan Pembina Yayasan Salafiyah Kholidiyah, DR. Muhammad A.S. Hikam, MA menyampaikan, kegiatan ini merupakan sebuah terobosan baru dari yayasan ini menjadi langkah strategis untuk memperluas jaringan kerja sama.
Tidak hanya di tingkat kabupaten dan nasional, tetapi juga mulai merambah skala internasional.
"Ini adalah sebuah langkah penting. Selain memperkuat jejaring, terobosan ini sangat berguna bagi pesantren-pesantren yang masih membutuhkan banyak perbaikan, terutama dalam hal infrastruktur," tuturnya.
Ia menegaskan, salah satu kebutuhan paling mendesak di banyak pesantren adalah sanitasi. Sebab, kata dia, persoalan sanitasi sering menjadi problem. Diakui atau tidak, ini adalah masalah nyata yang selama ini kurang mendapat perhatian.
Inisiatif ini diharapkan dapat menjadi pemicu bagi pondok pesantren di berbagai daerah, termasuk pesantren-pesantren besar untuk lebih fokus pada peningkatan fasilitas dasar bagi para santri.
"Ini adalah trigger (pemicu) yang sangat penting, dan saya yakin ini akan menjadi bagian dari gerakan perubahan ini," tutupnya.(wan/van)