
KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Lima Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dari Lapas Kelas IIA Kediri ambil bagian dalam Perkemahan Satya Dharma Bakti Pemasyarakatan 2025 yang digelar di Lapas Kelas I Surabaya.
Perkemahan yang berlangsung 3 hari itu menjadi bagian dari pembinaan nasionalisme serta pembentukan karakter WBP melalui metode penguatan mental dan disiplin.
Kalapas Kediri, Solichin, menjelaskan bahwa lima WBP yang dikirim adalah peserta terpilih hasil seleksi ketat yang telah dilatih secara khusus.
“Melalui perkemahan ini, kami ingin membentuk karakter mereka lebih positif. Ini salah satu bentuk nyata pembinaan berkelanjutan di Lapas Kediri,” ucapnya, Selasa (22/7/2025).
Menurut dia, para peserta tidak hanya mendapat materi penguatan nasionalisme dan disiplin, tetapi juga pelatihan tanggung jawab dan kemandirian.
Nilai-nilai tersebut diharapkan menjadi bekal mereka untuk proses reintegrasi sosial di masa depan. Seluruh peserta didampingi langsung petugas pembinaan selama kegiatan berlangsung.
Masih menurut Solichin, kegiatan ini diikuti oleh seluruh UPT Pemasyarakatan se-Jawa Timur dengan masing-masing unit mengirimkan lima orang WBP sebagai peserta.
"Melalui keterlibatan lima WBP Lapas Kediri dalam perkemahan ini, kami ingin menunjukkan komitmen dalam menjalankan pembinaan secara humanis. Program tersebut diharapkan membentuk WBP menjadi pribadi lebih baik, bertanggung jawab, dan siap kembali ke masyarakat sebagai individu yang produktif dan bermanfaat setelah menyelesaikan masa pidana," paparnya.
Agenda tersebut secara resmi dibuka oleh Kalapas Kelas I Malang, Teguh Pamuji, yang bertindak sebagai Inspektur Upacara.
Simbolisasi pembukaan ditandai dengan pemukulan gong yang disaksikan seluruh Kepala UPT Pemasyarakatan se-Jatim.
Rangkaian kegiatan perkemahan meliputi latihan baris-berbaris, outbound pembinaan karakter, pentas seni, hingga aktivitas games edukatif yang disiapkan panitia.
Setiap sesi kegiatan dirancang untuk membangun kebersamaan antar WBP, meningkatkan rasa percaya diri, serta menumbuhkan solidaritas sebagai bagian dari strategi pembinaan di lingkungan pemasyarakatan.
Dalam arahannya, Teguh Pamuji menegaskan bahwa perkemahan ini tidak sebatas kegiatan seremonial, melainkan program pembinaan integral.
Ia berharap warga binaan mampu menyerap nilai-nilai positif seperti disiplin, solidaritas, serta tanggung jawab, yang menjadi bagian penting dari proses pembinaan di seluruh UPT Pemasyarakatan Jawa Timur. (uji/mar)