Sebut OMC Bukan Solusi Tunggal Karhutla, BMKG Serukan Strategi Berlapis

Sebut OMC Bukan Solusi Tunggal Karhutla, BMKG Serukan Strategi Berlapis Ilustrasi. Foto: Ist

BANGSAONLINE.com - BMKG menyebut OMC atau Operasi Modifikasi Cuaca bukan satu-satunya solusi dalam menanggulangi kebakaran hutan dan lahan (karhutla). 

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mengingatkan bahwa OMC tidak dapat dijalankan jika atmosfer minim awan hujan, sehingga strategi darat harus lebih diutamakan dalam kondisi tersebut.

“OMC tidak bisa dilakukan tanpa awan potensial. Saat itu, intervensi non-cuaca harus diutamakan,” ujarnya awal pekan ini.

Dijelaskan olehnya, intensitas curah hujan berkorelasi langsung dengan tingkat kekeringan bahan bakar di lahan, di mana semakin rendah hujan, semakin mudah terjadi kebakaran. 

Oleh sebab itu, pemantauan cuaca harus dijadikan indikator peringatan dini. Keberhasilan OMC, kata Dwikorita, sangat bergantung pada dinamika atmosfer mikro dan makro, termasuk gelombang atmosfer, suhu muka laut, kelembapan, serta labilitas udara. 

BMKG memprediksi potensi awan hujan akan meningkat di Sumatera pada 29-31 Juli dan kembali tinggi pada 3-4 Agustus. Sementara di Kalimantan, peningkatan awan diperkirakan mulai 31 Juli dan mencapai puncak di awal Agustus.

Ketika peluang OMC rendah dan indeks kebakaran tinggi, strategi darat seperti patroli, pengamanan titik rawan, serta edukasi masyarakat menjadi sangat penting. BMKG mendorong pemerintah daerah menyusun kalender risiko berdasarkan iklim lokal dan menerapkan pendekatan adaptif berbasis data.

“Strategi terpadu mutlak agar risiko karhutla menurun di musim kemarau panjang,” ucap Dwikorita.

BMKG mencatat efektivitas OMC yang telah dilaksanakan bersama BNPB dan TNI AU di sejumlah provinsi mencapai 85-100 persen, seperti titik panas di Riau turun dari 173 menjadi nol dalam sepekan. 

Lalu, Sumatera Barat juga mencatat penurunan signifikan, dan tanah menjadi lebih lembab berdasarkan indikator tinggi muka air tanah.

BMKG berkomitmen untuk terus menyediakan analisis cuaca dan peringatan dini guna mendukung kebijakan pencegahan karhutla yang lebih presisi dan berdampak langsung. (rom)