Mahasiswa ITS Komang Tris Astra Putri Adnyani saat menerima penyematan gelar sebagai Putri Kampus Persahabatan dan Putri Kampus Teknik di ajang Putri Kampus Indonesia 2025. (Ist)
BANGSAONLINE.com - Mahasiswa Departemen Teknik Kimia Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Komang Tris Astra Putri Adnyani, meraih dua penghargaan sekaligus pada ajang Putri Kampus Indonesia 2025 yang digelar di Ibu Kota Nusantara (IKN), Jumat (22/8/2025) lalu.
Pada kontes pemilihan mahasiswi berprestasi dari seluruh Indonesia tersebut, Komang berhasil memenangkan kategori Putri Kampus Persahabatan dan Putri Kampus Teknik sekaligus. Perolehan prestasi itu tak luput dari kegigihannya dalam menjalani setiap kesempatan yang ada.
“Saya selalu menjalani segalanya dengan maksimal, apapun hasilnya itu saya rasa sudah cukup,” kata gadis asal Bali tersebut, Senin (25/8/2025).
Komang memang memiliki minat yang tinggi dalam berbicara di depan umum dan bersosialisasi. Hal itu ia dapatkan sejak masih di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebagai pengurus Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) hingga berlanjut menjadi ketua OSIS pada Sekolah Menengah Atas (SMA).
“Dari aktif berorganisasi di sekolah itu yang jadi batu loncatan saya untuk terjun ke ajang ini,” ungkap Komang.
Minat tersebut ia kembangkan hingga memasuki dunia perkuliahan di ITS. Sejak awal, peraih beasiswa dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) ini juga telah berminat untuk menjadi bagian dari Duta ITS guna meneruskan ketertarikannya tersebut. Perannya sebagai Duta Internasionalisasi ITS 2024 membawanya pada berbagai kesempatan yang lebih besar.
Sejak menjadi mahasiswa baru, Komang juga aktif di berbagai kegiatan keilmiahan, bahkan hingga memenangkan berbagai kompetisi, dua kali pendanaan di Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), hingga berhasil diamanahi sebagai Vice President Society of Renewable Energy (SRE) ITS.
“Lingkungan di ITS yang juga mendukung turut berperan dalam mengembangkan diri saya di bidang keilmiahan ini,” ungkapnya penuh syukur.
Walaupun demikian, Komang sempat merasakan pahitnya kegagalan dari berbagai kegiatan di awal perkuliahan yang diikutinya.
“Tentu saja awalnya ada rasa sedih dan juga mempertanyakan, tapi saya memilih untuk bangkit ke bidang keilmiahan saya,” ungkap Komang.
Dari berbagai prestasi yang berhasil digenggamnya tersebut, Komang masih dalam visi yang sama, yakni ingin menyebarkan inspirasi. Misinya dalam menyebarkan pentingnya pendidikan, terutama kepada para perempuan yang masih terbatas akses dan pengetahuan itulah yang membawanya untuk berusaha mengambil peran lewat jalan yang ia miliki. “Mungkin sekarang kekuatan saya belum sebesar itu, tapi saya harap ini bisa menjadi batu loncatan,” pungkasnya. (msn)
