
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Meski slogan 'Hindari Calo' terpampang jelas di sudut bangunan pelayanan satu atap Samsat Ketintang Surabaya Selatan, praktik yang meresahkan wajib pajak (WP) masih terjadi.
Pada Senin (1/9/2025) siang, insiden cekcok antara dua penjual sampul plastik STNK menjadi sorotan pengunjung dan petugas Samsat.
Peristiwa bermula saat Tini, seorang penjual sampul plastik asal Kenjeran, meluapkan kemarahannya kepada Heru, pria lanjut usia asal Bangil, Pasuruan, yang juga berjualan sampul STNK. Tini menuduh Heru merebut kliennya dan menghalangi rezekinya.
“Koen iku janc***n ngarai aku tok, rezeki uwong iku ojok koen riwui (Kamu itu bang**t, menyulitkan aku cari rezeki, jangan menghalangi rezeki orang,” teriak Tini.
Heru yang hanya terdiam saat dimaki, menjelaskan bahwa ia tidak mengetahui WP tersebut sebelumnya telah diarahkan oleh Tini.
Ia hanya membantu pasangan suami istri yang meminta tolong dalam pengisian formulir perpanjangan STNK.
“Saya kan nggak tahu kalau sebelumnya Tini sudah mengarahkan WP itu. Mereka datang ke saya dan minta bantuan sendiri. Bisa kan ngomong baik-baik, nggak perlu teriak,” keluhnya.
Setelah meninggalkan lokasi pelayanan karena merasa malu, Heru kembali didatangi Tini lima menit kemudian di depan pagar Samsat. Tini kembali meluapkan kemarahan dan mengancam akan melaporkan Heru ke polisi karena dianggap merebut rezekinya.
“Beberapa kata makian terlontar, sebagian saya tidak paham karena bersamaan dengan azan Dhuhur,” aku Heru.
Saat dikonfirmasi, Tini mengaku marah karena merasa kliennya diambil dan sempat merasa terancam akan dipukul oleh Heru.
“Saya sudah bilang ke pria itu kalau itu klien saya. Saya suruh ambil formulir dulu, tapi malah dilobi untuk dibantu. Bukan hanya itu, dia mau mukul saya,” katanya.
Insiden ini menjadi perhatian para wajib pajak dan petugas Samsat Ketintang. Pamin Samsat Surabaya Selatan, Ipda Encik Amanda Putra, menyayangkan kejadian tersebut.
“Sudah sering kami imbau agar tidak terjadi selisih paham. Kami beri keleluasaan untuk mencari rezeki di Samsat, asal tidak menimbulkan masalah,” ujarnya. (rus/mar)