Erupsi Gunung Semeru. Foto: PVMBG
BANGSAONLINE.com - Gunung Semeru kembali mengalami erupsi pada Jumat malam (31/10/2025). Letusan tercatat mencapai ketinggian sekitar 700 meter di atas puncak atau setara dengan 4.376 meter di atas permukaan laut.
"Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Jumat, 31 Oktober 2025, pukul 20.25 WIB," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Sigit Rian Alfian.
Ia menjelaskan, kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal mengarah ke barat. Aktivitas vulkanik tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 143 detik.
Sepanjang hari Jumat, Gunung Semeru tercatat mengalami erupsi sebanyak 14 kali. Letusan pertama terjadi pukul 00.18 WIB, namun tidak teramati secara visual karena tertutup kabut.
Status Gunung Semeru saat ini masih berada pada Level II atau Waspada. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengeluarkan sejumlah rekomendasi kepada masyarakat sekitar.
Masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara, khususnya sepanjang Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer dari puncak.
Di luar jarak tersebut, aktivitas juga tidak diperbolehkan dalam radius 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda awan panas dan aliran lahar hingga 13 kilometer dari puncak.
"Masyarakat juga diimbau tidak beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari kawah atau puncak Gunung Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar," ucap Sigit.
Ia juga mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan di sepanjang aliran sungai dan lembah yang berhulu di puncak Semeru.
Wilayah yang perlu diwaspadai meliputi Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, Besuk Sat, serta anak sungai dari Besuk Kobokan. (rom)











