Peresmian Selecta Living Museum, Wali Kota Batu: Wujud Kreativitas Berdampak ke Ekonomi

Peresmian Selecta Living Museum, Wali Kota Batu: Wujud Kreativitas Berdampak ke Ekonomi Wali Kota Batu, Nurochman saat mendampingi Wamenbud RI

KOTA BATU,BANGSAONLINE.com - Wakil Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Giring Ganesha, meresmikan Taman Rekreasi Selecta sebagai Living Museum pada Sabtu malam (8/11/2025).

Acara yang berlangsung di kawasan wisata ikonik Kota Batu itu turut dihadiri Wali Kota Batu, Nurochman, yang juga mengikuti dialog bertema 'Kemajuan Kebudayaan dan Integrasi Wisata Budaya Kota Batu'.

Peresmian ini menjadi sorotan utama dalam rangkaian Indonesia Creative Cities Festival (ICCF) 2025 yang digelar di Malang Raya. 

Transformasi Selecta menjadi Living Museum menandai langkah baru bagi kawasan wisata legendaris tersebut sebagai pusat pelestarian sejarah dan kebudayaan lokal.

Direktur Utama Taman Rekreasi Selecta, Sujud Hariadi, menyampaikan rasa syukur atas dukungan pemerintah. 

Tahun sebelumnya, Selecta dinobatkan sebagai taman rekreasi zero waste, dan tahun ini bertransformasi menjadi Living Museum. 

“Kami terus melaksanakan edukasi tentang tanaman, bunga, serta pengelolaan lingkungan berkelanjutan. Nilai-nilai kemandirian yang diwariskan Bung Hatta juga terus kami jaga hingga sekarang,” ujarnya. 

Ia menegaskan komitmen Selecta untuk menjaga warisan budaya sambil mendukung pariwisata ramah lingkungan.

Dialog kebudayaan yang dipandu Ketua Dewan Kesenian Kota Batu, Cak Narto, membahas langkah konkret memajukan kebudayaan daerah. 

Topik yang diangkat meliputi tindak lanjut Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah (PPKD), rencana pembentukan taman budaya, hingga upaya repatriasi situs sejarah seperti Prasasti Sangguran dan Songgoriti.

Wamen Giring Ganesha mengapresiasi semangat komunitas budaya di Kota Batu yang dinilainya memiliki visi perjuangan yang kuat. 

“Selalu menyenangkan datang ke daerah yang komunitas budayanya punya garis perjuangan jelas seperti di sini. Tidak semua kepala daerah punya visi kebudayaan. Di Batu, semangat itu sudah tumbuh lewat teman-teman budaya dan komunitas kreatif,” katanya.

Ia juga mendorong Pemerintah Kota Batu untuk mengajukan dana alokasi khusus bagi pembangunan taman budaya yang dapat menjadi ruang ekspresi, pameran, dan pelatihan bagi masyarakat.

Sementara itu, Wali Kota Batu, Nurochman, menegaskan komitmen Pemkot Batu dalam mengintegrasikan kebudayaan dan ekonomi kreatif. 

“Ketika kita bicara jati diri, kita juga harus percaya diri. Kreativitas tidak bisa diinstruksikan oleh pemerintah, tapi tumbuh dari lingkungan yang mendukung. Dari ICCF ini, kita belajar bagaimana kreativitas yang lahir dari budaya bisa berdampak pada ekonomi,” ujarnya.

Terkait pembangunan taman budaya, Nurochman menyebut rencana tersebut telah tertuang dalam visi misi mBatu Sae melalui program Batu Artpreneur. 

Saat ini, Pemkot Batu tengah mengkaji penguatan sektor kreatif dan kebudayaan agar lebih terarah.

Acara ditutup dengan peninjauan area Living Museum Selecta yang menampilkan pameran sejarah panjang Selecta, edukasi flora, konservasi lingkungan, serta karya budaya masyarakat Batu. (adi/van)