Tahun Baru 2016, Pedagang Trompet dan Kembang Api Merana

Tahun Baru 2016, Pedagang Trompet dan Kembang Api Merana SEPI: Salah satu pedagang trompet di kawasan Gelora 10 November saat menunggu pembeli. foto: nur rakhmat/ BANGSAONLINE

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Malam tahun baru 2016 ini, minat masyarakat terhadap terompet dan kembang api berkurang. Hal ini menyebabkan omzet penjualan terompet dan kembang api di wilayah kapas krampung menurun sangat drastis dari tahun sebelumnya.

Heri (45) misalnya, pedagang kembang api ini mengeluhkan sepinya pembeli di malam tahun baru kemarin. Ia mengatakan, selama 10 tahun berjualan, tahun ini adalah tahun paling sepi karena pendapatannya merosot hingga 70% dibandingkan tahun lalu.

Baca Juga: Polisi Bongkar Motif Janda Dibunuh Kekasih di Surabaya, Dipicu Surat Gadai Emas

"Tahun lalu dengan modal 3-4 juta kita bisa meraup penghasilan 10 juta. Sekarang kita masih dapat penghasilan kurang lebih 1 juta dari modal 5 juta," keluhnya.

"Sebenarnya kita kulak dengan jumlah item yang sama dengan tahun lalu. Namun berhubung bahan baku kembang api impor dari cina, maka nominal harga kembang api mengikuti dolar sehingga harga kulak tahun ini lebih mahal dari sebelumnya," jelasnya.

Lanjut Heri, musim hujan ini juga menjadi salah satu faktor sepinya pembeli karena masyarakat biasanya enggan menyalakan kembang api. "Ditambah lagi, momen tahun baru kali ini juga bertepatan dengan sibuknya orang tua memikirkan kebutuhan sekolahan anaknya, tentu mau beli kembang api masyarakat, masih mikir,“ tambahnya.

Baca Juga: PT Umroh Kilat Indonesia, Prioritaskan Beri Edukasi ke Para Jemaah

Hal senada dikeluhkan Yanti (31), penjual terompet di area Gelora 10 November . Pendapatan mereka juga menurun drastis dibanding tahun lalu. "Tahun lalu saya masih bisa jual 40-45 terompet dapat meraup untung 2,5 juta, sekarang terompet saya masih laku 20 terompet. Ini masih dapat 1,2 juta sudah 14 hari jualan di sini,“ keluh warga Tambaksari ini.

Berbeda dengan kembang api dan terompet yang menurun, kondisi sebaliknya terjadi pada pedagang jagung dan arang. Di tahun baru ini para pedagang jagung dan arang mengaku meraup untung berlipat. (sby4/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Mobil Angkot Terbakar di Jalan Panjang Jiwo, Sopir Luka Ringan':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO