Ramadan, Pasar Turi Diminta Bisa Ditempati

SURABAYA (bangsaonline) - Walikota Surabaya Tri Rismaharini meminta pembangunan bisa selesai pada bulan puasa tahun ini yang diperkirakan jatuh pada akhir Juni bulan depan. Minimal para pedagang Pasar Turi lama sudah bisa masuk dan memulai berjualan lagi. Sebab, mereka sudah terlalu lama menunggu dan mengganggur pasca kebakaran.

Sampai saat ini, investor , PT Gala Bumi Perkasa (GBP) mengebut untuk menyelesaikan pembangunan fisik. Pasar yang dikonsep perpaduan tradisional dan modern itu berlantai sembilan. Sedangkan GBP baru menyelesaikan delapan lantai. Padahal, sudah dua kali pembangunan ini molor dari skedul penyelesaian.

Baca Juga: Belasan Tahun Mangkrak, Pasar Turi Baru Beroperasi di Era Eri Cahyadi

"Saya tidak mau tahu pokoknya mereka harus masuk dan berjualan seperti dulu," ujarnya saat menghadiri pelantikan Armudji sebagai Wakil Ketua DPRD Surabaya, Senin (5/5).

Risma, sapaannya, menegaskan dirinya tidak mau tahu alasan apapun dari investor. Ia mengaku kasihan dengan nasib para pedagang lama. Itu artinya, investor harus mengebut menyelesaikan pembangunan. Bila tidak, permintaan walikota itu tidak terlaksana. Sebab, ramadhan 2014 tinggal sekitar satu bulan lagi.

Mantan kepala badan perencanaan dan pembangunan kota (bappeko) Surabaya ini mengaku sedang menunggu hasil audit badan pengawasan keuangan dan pembangunan (BPKP) dan audit independen Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. Hasil audit ini nanti sebagai acuan untuk menemukan penyimpangan dalam pengerjaan proyek Pasar Turi.

Baca Juga: Bantu Urai Benang Kusut Polemik Pasar Turi, Wantimpres Bersama Habib Hasan Kunjungi Surabaya

"Saat ini sudah finalisasi audit, minggu ini sudah selesai," tegasnya.

Disinggung perihal langkah yang akan diambil bila Pasar turi tidak sesuai dengan target, Risma enggan menjawab. Menurutnya, segera selesai dan para pedagang lama bisa menjalanka usahanya. "Pokoknya saya tidak mau tahu, saya tidak pedul, yang pasti puasa ini sudah bisa ditempati," kata Risma dengan nada tegas.

Ketua DPRD Surabaya Muchammad Machmud mendukung keinginanan Walikota. Sebab, pembangunan sudah melewati batas waktu yang ditentukan. Sudah dua kali molor dari target penyelesaian. Mestinya Baru rampung pada Februari 2014. Namun karena belum selesai, Pemerintah Kota (pemkot) memberikan perpanjanga waktu higga 10 April.

Baca Juga: Dua Kelompok Massa Demo di PN Surabaya

"Sebenarnya saya tidak ikut terlalu dalam, tetapi kalau itu molor terus, maka DPRD harus bersikap bahwa itu masuk (pedagang)," ucap Machmud.

Politisi asal Fraksi Demokrat ini menyarankan agar Pemkot Surabaya memberikan sanksi kepada investor. Pemberian sanksi ini bisa dilakukan bila pada bulan puasa para pedagang lama belum bisa masuk. Karena itu, investor harus melakukan beberapa langkah percepatan pembangunn untuk memenuhi keinginan Walikota Surabaya.

Menurutnya, keterlambatan pembangunan karena Walikota selalu mendengarkan argumentasi dari investor. "Bukan melempem, ada argumentasi seperti ini dan itu, akhirnya diberi perpanjangan waktu, kalau Bu Wali meminta bulan puasa masuk, ya berarti sudah tidak ada perpanjangan lagi," tukas Machmud.

Baca Juga: Henry J. Gunawan Bakal Serahkan Pasar Turi ke Pemkot Surabaya

Ketua Komisi B DPRD Surabaya Rusli Yusuf saat sidak di , Jumat (2/5) lalu mengatakan pembangunan fisik tampak dari luar progres pembangunannya sudah mencapai 90 persen. Tapi ternyata setelah ditinjau dari dalam, penyelesaian pembangunan jauh dari 80 persen. Itu artinya, pada bulan puasa ini kemungkinan besar belum bisa ditempati.

"Rolling door numpuk, tetapi pekerja yang mau masang tidak ada, artinya apa, jumlah pekerja terbatas," ujarnya.

Bahkan, Rusli menegaskan, tiga bulan ke depan Pasar Turi belum selesai.Meskipun para pekerja bekerja siang malam, Baru tidak akan bisa beroperasi. "Kalau mendekati finish iya, tapi itu bukan berarti sudah selesai, hasil pekerjaannya dengan bekerja keras tiga bulan ke depan baru kelihatan," tegasnya.

Baca Juga: Dampak Konflik Berkepanjangan Pasar Turi, Ada yang Alih Profesi Jadi Sopir hingga Nganggur

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO