GRESIK, BANGSAONLINE.com - Pemkab Gresik telah melakukan berbagai persiapan untuk membentengi UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) dalam menghadapi perang bebas MEA. Salah satu upayanya adalah, dengan membantu sertifikasi para UMKM agar mereka bisa muda lakukan penjualan produk atau pameran hingga luar negeri.
Pemkab Gresik bekerja sama dengan Pemerintah Propinsi Jawa Timur kini melakukan kerja sama dalam hal memeromosikan UMKM untuk bisa ikut pameran di luar negeri. Baru-baru ini pemerintah Provinsi Jatim menawari Nur Komari (32), asal Desa Tanjangawan Kecamatan Ujungpangkah untuk mengisi gerai pamer produk Indonesia di Singapura.
Baca Juga: Harumkan Nama Gresik, Bu Min Serahkan Reward kepada Kafilah MTQ ke-30 Jatim Tahun 2023
Dengan sedikit keraguan, Nur Komari yang punya usaha produk olahan berbahan dasar ikan laut menyanggupi untuk menjadi salah satu dari 800 macam produk yang akan dipamerkan. Keraguan pemilik produk bermerk Hamila Food ini terkait produk olahan yang berupa otak-otak, nugget, bakso ikan, kripik kulit ikan, abon lele dan lain lain produksinya karena masih terdapat banyak kekurangan.
Nur Komari mengaku dari sisi kemasan, produknya masih kalah dari produk sejenis dari negara lain. Selain itu beberapa persyaratan lain misalnya tidak adanya code, merk yang terdaftar, serta sertifikat kesehatan dan sertifikat halal membuat Nur Komari agak sedikit ragu.
Terlebih, selama ini Nur Komari juga tidak berproduksi secara kontinyu. Dia hanya mengandalkan pesanan saja. “Dalam se minggu bisa menghasilkan produk rata-rata satu kwintal," ujarnya.
Baca Juga: Belanja THL Kabupaten Gresik Capai Rp180 Miliar, Anha: Output dan Outcome Harus Jelas
Bapak dua orang anak ini mengaku pemasaran hasil produksinya sudah sampai ke Mataram (NTB), Bandung dan Jogjakarta. Dalam usahanya, Nur Komari mengaku dibantu oleh 3 orang tetangganya.”Ya kalau banyak pesanan, kami meminta bantuan tenaga dari tetangga yang lain," jelasnya.
Sementara itu Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gresik memfasilitasi keinginan Nur Komari beserta 45 orang pelaku UMKM lain di Desa Tanjangawan Kecamatan Ujungpangkah.
Dengan menggandeng dari beberapa instansi yaitu Dinas Kesehatan, PJB Gresik, PT Kelola Mina Laut memberikan semacam pelatihan standarisasi mutu industri. Acara yang berlangsung di Balai Desa Tanjangawan sejak Senin (14/3/) ini diikuti oleh 45 pelaku UMKM desa setempat.
Baca Juga: Hadiri Haul Bungah, Plt Bupati Gresik Ingatkan Agar Tak Ada Perebutan Kekuasaan
Beberapa paket pelatihan mulai dari fasilitasi pemberian sertifikasi kesehatan serta syarat-syarat produksi sesuai standard kesehatan yang harus dilaksanakan para pelaku UMKM.
Selain itu, pelatihan juga pada pengemasan produk, pemasaran serta permodalan. “Kami juga memfasilitasi untuk pengurusan berbagai perijinan. Hal ini penting, jelang berlakunya MEA kami harus mempersiapkan para UMKM," ujar Kabid Perindustrian Ilmul Yaqien.
Selain memberikan pelatihan, tim dari Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gresik juga meninjau tempat usaha Nur Komari. Beberapa peralatan, bahan, kemasan serta kolam ikan lele sebagai tempat penampungan ikan sementara sebelum diolah menjadi produk. (hud)
Baca Juga: Banggar DPRD Gresik Pastikan Target PAD 2024 Senilai Rp1,597 Triliun Tak Tercapai
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News