Petrokimia Gandeng Pemuda di Sektor Pertanian untuk Wujudkan Ketahanan Pangan

Petrokimia Gandeng Pemuda di Sektor Pertanian untuk Wujudkan Ketahanan Pangan TEKEN: Dirut PT PI Aas Asikin Idat, Dirut PT PG Nugroho Kristianto dan Wagub Jatim, Saifullah Yusuf saat MoU program pengembangan dan pelatihan pemuda di bidang pertanian. foto: syuhud/ BANGSAONLINE

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Tekad PT Petrokimia Gresik (PG) dalam membantu program Presiden RI Joko Widodo mewujudkan ketahahan pangan, terus digelorakan.

Senin (21/3) sore tadi, PT PG melakukan MoU (penandatanganan nota kesepahaman) terkait program pengembangan dan pelatihan pemuda di bidang pertanian kerja sama dengan pengurus karang taruna nasional (PKTN) dan pelatihan anak tani remaja (Patra), di gedung Wisma Kebomas, Jalan A.Yani, Gresik.

Baca Juga: Dirut Petrokimia Gresik Beberkan Program Transisi Energi 2024-2030 di Forum Internasional COP29

Tampak hadir dalam MoU tersebut, Wagub Jatim Saifullah Yusuf, Dirut Pupuk Indonesia (PI) Aas Asikin Idat, Dirut PT PG Nugroho Kristianto, Wabup Gresik Moh. Qosim, pendiri Patra Imam Suyono dan ketua PKPN Didik Mukriyanto.

Dirut PT PG, Nugroho Kristianto dalam sambutannya mengatakan, bahwa PG sebagai salah satu pabrik pupuk diberikan tanggungjawab pemerintah dalam penyediaan pupuk bagi petani. Namun, PG juga sangat konsen dengan program pemerintah Joko Widodo untuk mewujudkan kadaulatan pangan. "Kami sangat mendukung dengan program Pak Presiden Joko Widodo itu," katanya.

Untuk mewujudkan itu, PG ingin berpartisipasi memberikan input (masukan) terhadap pemberdayaan pemuda di desa-desa untuk mengembangkan sektor pertanian. "Ini upaya kami agar pertanian di Nusantara ini makin diminati. Khususnya generasi muda. Sebab, pertanian saat ini belum sesuai yang diinginkan," tuturnya.

Baca Juga: Dirut Petrokimia Gresik Dinobatkan sebagai Tokoh Penggerak Generasi Petani

"Karena itu, PG kerja sama dengan menggandeng Patra dan Karang Taruna untuk menumbuhkan gelora anak muda agar mereka terjun di sektor pertanian," imbuhnya.

Pendiri Patra, Imam Suyono, menyatakan, lahirnya Patra tersebut awalnya diilhami dari rasa keprihatianan, karena anak petani menjauh dari pertanian. "Kami sedih melihat anak-anak petani tidak mau bekerja di sektor pertanian," katanya.

Kemudian, lanjut Imam, dirinya memulai gerakan untuk menggelorakan para pemuda agar suka bertani.

Baca Juga: Kucurkan Beasiswa, Cara Petrokimia Gresik Dorong Generasi Muda Tertarik Bertani

Dia lalu mengadakan pelatihan 20 anak mulai SD, SMP dan SMA di desanya. Mereka dilatih cara bertani. Dari 20 anak muda itu, yang laki-laki disuruh membawa cangkul dan perempuan membawa tali rafia. Tapi ternyata mereka tidak ada yang bisa cara mencangkul. 

"Ini yang mengkhawatirkan saya tentang masa depan pertanian," kenang pensiunan PNS penyuluh ini.

Ditambahkan dia, saat ini, Patra sudah berkembang dan eksis di 19 kabupaten/kota di nusantara. "Kami berharap semua daerah ada Patra, sehingga pertanian di nusantara bisa mewujudkan program ketahanan pangan Pak Presiden, Joko Widodo," harapnya.

Baca Juga: Petrokimia Gresik Kirim Bantuan untuk Korban Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki

Hal senada dikatakan Ketua PKTN, Didik Mukriyanto. "Melalui Karang Taruna kami akan terus menggelorakan jiwa para pemuda untuk menyukai pertanian," katanya.

Menurut dia, Karang Taruna yang lahir pada rahun 1960, yang didirikan di kampung Melayu bertujuan untuk memerangi generasi muda agar tidak tergerus dalam kondisi sosial," Juga untuk membangun gerakan kemandirian pemuda untuk memerangi kesulitan ekonomi," katanya.

Dia mengaku miris karena banyak sarjana pertanian yang nganggur. Ada sarjana pertanian yang pilih bekerja di sektor lain.

Baca Juga: Dirut Petrokimia Gresik Dorong Regenerasi Atlet Angkat Besi Berprestasi di Indonesia

Karena itu, PKTN hadir untuk membantu mengambil bagian untuk wujudkan ketahanan pangan nasional. "Insya Allah kami bisa ambil bagian," pungkasnya.

Sementara Dirut PT Pupuk Indonesia (PI) Aas Asikin Idat mengatakan, pihaknya sangat menghargai langkah PT PG dan mendukung MoU tersebut. Apa yang dilakukan oleh PG itu dianggapnya merupakan bentuk bantuan kepada PI untuk wujudkan ketahanan pangan di program Presiden Jokowi.

Karena itu, ke depannya program yang baik tersebut akan dilakukan dengan holding pupuk lain. "Ini bukan program saja. Tapi gerakan tidak henti-hentinya. Diharapkan ketahanan pangan makin kuat," katanya.

Baca Juga: PG Kerahkan Mobil Bronto Skylift Padamkan Kebakaran Smelter, Presdir Freeport Ucapkan Terima Kasih

Dia berharap gerakan tersebut bisa ditularkan. Dan para generasi petani tersebut bisa menjadi petani yang modern. "PI sangat mendukung program itu," jelasnya.

Untuk itu, PI akan sediakan kebutuhan pupuk yang cukup. Pelatihan yang cukup. "Sehingga, para generasi petani bisa lakukan pertanian dan pemupukan dangan baik," pungkasnya. (hud/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO