TKW Asal Jember Putus Komunikasi dengan Keluarga Selama 8 Bulan

TKW Asal Jember Putus Komunikasi dengan Keluarga Selama 8 Bulan

JEMBER, BANGSAONLINE.com - Gara gara selama delapan bulan putus komunikasi, keluarga dari Tenaga Kerja Wanita (TKW) di Kabupaten Jember melapor ke Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) setempat.

Adalah Suyati (43), warga asal Dusun Mandigu, Desa Sidodadi, Kecamatan Tempurejo, yang menjadi TKW sebagai Pekerja Rumah Tangga (PRT) di Qatar. Sejak Agustus 2015 lalu, dia sudah tidak bisa dihubungi pihak keluarga.

Baca Juga: Lindungi Keselamatan Pahlawan Devisa, Bupati Hendy Wacanakan e-Monitoring

"Kami menerima surat pemberitahuan dari keluarga pada Senin (25/4) sore kemarin. Surat pemberitahuan ini, kami teruskan kepada Kementerian Tenaga Kerja dan BNP2TKI," kata Kasi Penempatan Tenaga Kerja Disnakertrans Jember, Sugeng Heri Mulyono, Selasa (26/4) di Kantor Disnakertrans Jember.

Menurutnya, Suryati sudah bekerja selama enam tahun terhitung sejak 2010 silam. Setiap dua tahun, masa kontrak kerja Suryati habis. Sehingga TKW ini bisa memutuskan untuk memperpanjang kontrak atau pulang ke Tanah Air.

"Kondisi (putus komunikasi) ini sudah pernah terjadi di Jember. Pada tahun 2014 lalu kejadian serupa terjadi pada TKW asal Kecamatan Semboro yang bekerja di Malaysia. Selama lima bulan putus komunikasi, keluarga melapor dan akhirnya dua bulan berikutnya, masalah terselesaikan dan TKW bisa dipulangkan," ungkapnya.

Baca Juga: Dewan Jatim Jemput Jenazah TKI Asal Jember

Sugeng menegaskan, pihaknya akan berkoordinasi dengan pemerintah pusat atas kasus ini. Pasalnya, ada banyak kemungkinan yang dialami oleh TKW, mulai dari kehabisan dana, lari dari majikan, hingga menjadi korban kriminalitas. Namun, pihaknya belum bisa menyimpulkan dan menargetkan waktu terselesaikannya kasus ini.

"Kalau kasus di Semboro, TKW bisa dipulangkan selama dua bulan pasca pelaporan. Kami juga akan melakukan penelusuran untuk saudara Suryati ini. Tetapi, kami masih belum bisa pastikan apakah waktu penyelesaiannya sama, karena yang bersangkutan bekerja di Qatar," paparnya.

Secara terpisah, salah seorang kerabat korban, Sutrisno mengatakan, Suryati berangkat kembali ke Qatar pada awal tahun 2014 lalu. "Dia diberangkatkan melalui agen PJTKI Mustafa Almehdar yang berkantor pusat di kawasan Jakarta. Selama setahun bekerja itu, kami masih dapat berkomunikasi. Bahkan Suryati juga secara rutin mengirimkan uang untuk memenuhi kebutuhan keluarganya," ujar Sutrisno.

Baca Juga: TKI Bermasalah di Jawa Timur Kebanyakan dari Madura

Namun setelah Agustus, pihak keluarga tak mendapatkan informasi lagi atas kondisi Suryati. Bahkan, lanjut Sutrisno, suaminya jatuh sakit dan meninggal dunia karena serangan jantung karena tak kunjung mendapat kepastiaan keberadaan istrinya.

"Kami sekeluarga berharap pemerintah melalui dinas terkait dapat membantu melacak keberadaan Suryati. Jika ditemukan, kami meminta agar bisa segera dipulangkan ke kampung halaman," pungkasnya. (jbr1/yud/rus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO