PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Hampir semua tokoh-tokoh agama mengeluhkan infrastruktur Pasuruan wilayah timur. Karena potensi dan kekayaan ekonomi di wilayah Pasuruan timur, itu sangat luar biasa.
Potensi kekayaan alam di antaranya peternak susu sapi perah terbesar se-Jatim yang tersebar di tiga Kecamatan di Pasuruan Timur, seperti Lekok, Grati dan Lumbang.
Baca Juga: Warga Pandaan Jadi Korban KDRT WNA Australia, Penasihat Hukum Keluhkan Kinerja Polres Pasuruan
Kemudian di kecamatan Rejoso, ada Makam Segoropuro dan PT Cheil Jedang Indonesia. Di Kecamatan Nguling ada peternak sapi perah serta lahan pertanian.
"Melihat dari itu, jika mau memanfaatkan kekayaan tersebut, insya Allah Pasuruan Timur maslahat," ujar Ust Abdul Karim, MWCNU Winongan dalam forum jelang buka bersama di gedung Segoropuro samping pendopo Bupati Pasuruan.
Di depan para Kepala Dinas dan SKPD Kabupaten Pasuruan, Pak Karim berharap supaya Bupati Irsyad Yusuf lebih peka untuk segera menuntaskan pembangunan jalan yang ada di wilayah timur yang hancur, seperti jalur Winongan-Warung Dowo.
Baca Juga: Persiapan Persekabpas Hadapi Liga Nusantara, Exco PSSI Rapat Bersama Klub Anggota Askab
"Karena Jalur tersebut sering dilewati truk-truk pengangkut batu, truk pasir dan dan truk pengangkut air Aqua," kata Karim ketika menyampaikan usulanya.
Sementara itu, KH Achmad Lutfi Adnan dari MWCNU Rejoso menyatakan bahwa, bupati harus lebih cermat menyikapi kondisi infrastruktur yang ada di Rejoso. Karena di Rejoso itu Jalan-jalan menuju makam Segoropuro baik dari sisi jalur barat atau jalur timur itu masih amburadul.
Jika pemerintah mau mengelola makam yang setiap hari banyak dikunjungi para peziarah dari berbagai wilayah tersebut, ditambah juga oleh hasil dari perusahaan-perusahaan yang ada di wilayah Rejoso, tentu hal itu tidak akan merepotkan anggaran lainya.
Baca Juga: Uniwara Pasuruan Resmikan Unit Layanan Disabilitas
Karena, kata Gus Lutfi - panggilan akrab dari ketua MWCNU Rejoso tersebut, yang tahu keadaan wilayahnya yaitu penghuninya sendiri," pungkas dia ketika wawancara di Rumah Dinas Bupati Pasuruan sendiri.
Begitu juga dengan MWCNU Nguling, dia juga berharap masyarakat Nguling jika berobat itu ke rumah sakit Probolinggo. Karena lebih dekat ke arah Tongas Probolinggo dibanding ke Bangil atau ke Kota Pasuruan.
Hal itu ditegaskan ketua MWCNU dari Bangil, Imron Rosyadi. Dia memaparkan bahwa RSUD Probolinggo itu posisinya di perbatasan timur Pasuruan-Probolinggo. "Jadi sangat Strategis jika masyarakat Pasuruan Timur itu berobatnya ke daerah Probolinggo," ujarnya.
Baca Juga: Asyik Main Judi Online, Penjaga Villa di Tretes Ditangkap Polsek Prigen
Imron juga menjelaskan, saham perekonomian di Nguling itu juga luar biasa. Semisal contoh kecil Depot Rawon Nguling, yang dipakai nama dari daerah Pasuruan, tetapi posisinya di daerah Tongas Probolinggo," jelas dia.
Namun usulan dari beberapa MWCNU tersebut, karena waktunya terbatas sehingga dari perwakilan daerah seperti Wakil Bupati, Sekda, dan Kepala Dinas yang hadir dalam acara pertemuan buka bersama tersebut tidak bisa memberi jawaban.
Rapat tersebut dipimpin oleh Misbahul Munir. Mantan ketua DPRD Kabupaten Pasuruan dua priode hanya bisa menyampaikan, bahwa usulan-usulan dari beberapa tokoh yang ada di wilayah timur akan diteruskan kepada bupati.
Baca Juga: UMKM Kue Pia di Gempol Pasuruan Curhat Terdampak Covid-19, Khofifah Janji akan Beri Perhatian Lebih
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News