SAMPANG, BANGSAONLINE.com - Data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sampang, sejak tahun 2014 - 2016 menyebutkan jumlah pengangguran di Sampang semakin meningkat mencapai 2,22 persen dari jumlah penduduk.
Tiga tahun kepemimpinan Bupati Sampang KH. Fannan Hasib dan Wakil Bupati Fadhilah Budiono menunjukkan, angka pengangguran bukan malah berkurang, tapi malah meningkat. Hingga kini belum ada terobosan baru ataupun langkah untuk mengurangi angka pengangguran dan membuka lapangan kerja.
Baca Juga: Peningkatan Jalan Batuporo Timur-Gunung Eleh Rampung Lebih Cepat
Anggota Komisi II DPRD Sampang, Mohammad Subhan mengatakan, output lulusan sekolah maupun perguruan tinggi tidak seimbang dengan input atau lowongan pekerjaan yang tersedia.
“Musuh terbesar kita saat ini bukanlah teroris, tetapi musuh yang sesungguhnya adalah pengangguran yang merajalela. Ini menjadi PR Bupati dengan sisa waktu yang ada,” katanya.
Ia mengatakan, target indikator kinerja Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang merupakan dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk jangka periode selama lima tahun adalah angka realistis, bukan pesimistis.
Baca Juga: Pemkab-Bawaslu Sampang Gelar Istighosah dan Puncak Apel Siaga Pengawasan Pilkada 2024
“Kami ingin target yang dicanangkan bupati saat ini bukan hanya pada angka, bukan hanya mendapat pekerjaan sesaat, tapi benar-benar bisa bekerja dan mandiri untuk jangka panjang,” tegasnya.
Hal yang sama juga sampaikan Wakil Ketua Komisi II DPRD Sampang, A. Khairul Fattah. Solusi tepat guna meminimalisasi angka pengangguran adalah menggencarkan program padat karya dan memberikan sejumlah kegiatan pelatihan bagi wirausaha baru. "Melalui program tersebut, dinilai akan dapat meningkat jumlah pekerja yang berkualitas di bidangnya," tambahnya. (hri/dur)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News