SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI I Made Sukadana memecat dengan tidak hormat dua anggota yang melakukan pelanggaran pidana dan sumpah sapta marga. Dua prajurit itu bepangkat bintara dan tamtama dipecat karena terbukti melakukan pembunuhan dan penyalahgunaan narkoba.
Dua prajurit yang dipecat dari kedinasan TNI AD yakni Serda Marsidi babinsa di Kecamatan Muncar Banyuwangi, Kodim 0825/Banyuwangi , karena melakukan pembunuhan di Banyuwangi. Serta Kopda Kusnandar, tamtama rumah sakit Soepraoen, Malang, Kesdam V Brawijaya, karena terjerat peredaran dan penyalahgunaan narkoba. Upacara pemecatan dipimpin langsung Pangdam Mayjen TNI I Made Sukadana di lapangan Makodam V/Brawijaya, Senin (22/8).
Baca Juga: Langkah Pemerintah Hadapi Krisis Pangan
Dalam amanatnya, Pangdam menyampaikan, dia tidak bosan-bosannya mengingatkan kepada seluruh prajurit di lingkungan Kodam V/Brawijaya untuk memposisikan sebagai garda terdepan dalam membela negeri tercinta.
“Membela tanah air tidak hanya dengan secara sadar dan ikhlas melaksanakan Sapta Marga dan 8 Wajib TNI,” kata Pangdam. “Hal ini dapat diaktualisasi dengan tidak melakukan segala bentuk pelanggaran sekecil apapun. Apalagi pelanggaran-pelanggaran berat diantaranya desersi. THTI, penyalahgunaan narkoba, asusila, penganiayaan, perkelahian, penyalahgunaan wewenang, werving dan melaksanakan tradisi satuan yang salah,” tutur Pangdam.
Pangdam mengatakan, upacara bendera kali ini yang dirangkai dengan acara pemberhentian dengan tidak hormat terhadap dua prajurit. “Ini membuktikan bahwa masih adanya pelanggaran yang dilakukan, pelanggaran disiplin prajurit maupun pelanggaran pidana,” ujar dia.
Baca Juga: TMMD Sidoarjo Resmi Ditutup, Semangat Gotong Royong Diharapkan Berlanjut
“Oleh karena itu, kepada semua unsur pimpinan satuan jajaran Kodam V/Brawijaya agar senantiasa dan terus menerus menjadi contoh dan tauladan bagi anak buahnya dalam kehidupan sehari-hari,” terang dia.
Selain itu, kata Mantan Danrem 172/Praja Wirayakti itu, dalam upacara bendera yang digelarnya saat ini merupakan suatu momentum dalam memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-71.
“Melalui upacara ini, saya juga mengajak semua anak bangsa untuk mereformasi diri dengan lebih menghargai dan menghormati bendera negara yang sudah diperjuangkan dengan cucuran darah dan air mata serta harta benda para pejuang dan pahlawan kusuma bangsa,” tuturnya.
Baca Juga: Terima Bantuan dari Kementan, Pj Gubernur Jatim Optimis akan Hal ini
Pangdam menambahkan, pada kesempatan kali ini, dirinya mengajak seluruh prajuritnya untuk memposisikan diri sebagai pelopor dalam memberi contoh baik kepada masyarakat. “Kita semua harus menjadi contoh rakyat tentang bagaimana membangkitkan kembali rasa nasionalisme serta kecintaan kepada Tanah Air dengan cara menempatkan sang Merah Putih yang pantas dan terhormat sesuai dengan aturan undang-undang,” ajaknya.
Diakhir amanatnya, Mayjen TNI I Made Sukadana juga menghimbau kepada seluruh aparat intelijen lebih mempertajam keamanan dalam melakukan berbagai macam deteksi yang dinilai bisa menimbulkan suatu permasalahan di kalangan masyarakat.
“Dalam hal ini peran aparat Intelijen harus lebih mempertajam dalam rangka deteksi dini dan cegah dini terhadap berbagai masalah yang dapat menjadi potensi ancaman terhadap negara dan terganggunya kondisi keamanan dan ketertiban di wilayah Jawa Timur,”pungkas Pangdam. (pen/ns)
Baca Juga: Di HUT ke-105 Damkar dan Penyelamatan Nasional, Pj Gubernur Jatim Ucapkan Terima Kasih
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News