Pembangunan Bendungan Tukul Masuk Tahap Konstruksi

Pembangunan Bendungan Tukul Masuk Tahap Konstruksi

PACITAN, BANGSAONLINE.com - Pembebasan lahan pembangunan bendungan Tukul di Desa Karang Rejo/Karang Gede, Kecamatan Arjosari, Kabupaten Pacitan kelar. Saat ini, proses pembangunan fisik konstruksi bendungan berkapasitas 8 juta meter kubik tersebut terus berlanjut.

Kasie Pelaksana Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kabupaten Pacitan, Yudo Trikuncoro mengatakan hingga saat ini pihaknya terus berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo sebagai pemilik kegiatan.

"Mereka masih konsisten dalam menjalankan fungsi koordinasinya," kata Yudo, Kamis (5/1).

Kata dia, selama ini Pemkab dan BBWS berbagi peran dalam pembangunan bendungan tersebut. Pemkab Pacitan melalui satuan kerja terkait terlibat mengenai persiapan pembebasan lahan. Sedangkan terkait perencanaan detil hingga pengawasan pelaksanaan konstruksinya, pihak BBWS yang lebih berkompeten.

"Mereka punya dokumen kontrak sendiri. Kita (SKPD, Red) tidak berwenang turut campur masalah itu," tegas pejabat eselon IVA itu pada wartawan.

Meski begitu, Yudo menegaskan, pihaknya tetap akan membuka kran komunikasi selebar-lebarnya dengan pihak pemiik kegiatan maupun pelaksana proyek, seandainya terjadi persoalan di lapangan.

"Kami harus tahu diri terkait mekanisme pelaksanaan kegiatan. Yang pasti, terkait konstruksi fisik merupakan domain mereka. Termasuk pengawasan dengan konsultan, dan pelaksanaan fisik lapangan tentu dengan pihak pelaksana proyek. Apalagi proyek tersebut berasal dari Kementerian PU yang didelegasikan ke BBWS Bengawan Solo," jelas dia.

Sekadar informasi, proyek bendungan Tukul merupakan bendungan bertipe urugan dengan luas genangan 45 hektar, tinggi bangunan dari pondasi terdalam 74 meter dan panjang tubuh bendungan 233 meter. Proyek tersebut dilaksanakan secara multiyears dari tahun 2014 hingga 2018.

Adapun tujuan pembangunan bendungan sebagai penyediaan air baku di wilayah Kecamatan Arjosari, Pacitan dan sekitarnya. Bendungan tersebut ke depannya diharapkan juga dapat berfungsi sebagai pembangkit listrik mikro hidro, pengendali banjir, serta pengembangan destinasi wisata. (yun/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO