Bawaslu Pamekasan akan Kirim Surat ke Pj Bupati Buntut 5 Kades yang Diduga Langgar Netralitas

Bawaslu Pamekasan akan Kirim Surat ke Pj Bupati Buntut 5 Kades yang Diduga Langgar Netralitas Lima kepala desa usai memenuhi panggilan Bawaslu Pamekasan untuk dimintai keterangan lantaran menghadiri deklarasi dukungan untuk salah satu bakal cabup.

PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com - Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Pamekasan akan mengirimkan surat kepada Pj Bupati Pamekasan Masrukin atas dugaan pelanggaran netralitas pemilu yang dilakukan oleh lima kepala desa.

Ketua , Sukma Firdaus, mengatakan pihaknya sudah melakukan pemanggilan terhadap lima kades yang viral di media sosial lantaran menghadiri deklarasi bakal calon Bupati Pamekasan di kantor Partai Demokrat, Jalan Patemon, Kecamatan Kota, Kabupaten Pamekasan.

Baca Juga: Tegas Ingatkan soal Netralitas ASN, Pj Bupati Pamekasan: Bawaslu Bisa Melacak secara Digital

"Sudah menghadap dari lima kepala desa tersebut dan sudah kita mintai keterangan. Yang pertama, memastikan apa mereka betul dan mempertanyakan tujuannya, dan mereka mengakui bahwa dalam video tersebut adalah dirinya," katanya, Minggu (1/09/2024).

Sukma menyampaikan dari pemanggilan tersebut, pengakuan para kades tidak sama. Karena itu komisioner Bawaslu akan mengambil langkah lebih lanjut melalui rapat pleno.

"Ada yang keterangannya sama, ada juga yang tidak sama. Terkait dengan kejadian itu, nanti kita analisa dan plenokan, hasilnya kesimpulannya seperti apa. Dari kesimpulan tersebut, nanti kita akan teruskan kepada Bapak Pj Bupati, karena dalam aturan, yang berwenang menegur mereka adalah yang melantiknya," tuturnya.

Baca Juga: KPU Pamekasan Pecat Belasan Anggota KPPS yang Melanggar Netralitas Pemilu

Secara keseluruhan, dari lima kepala desa tersebut, mereka mengaku datang ke kantor Partai Demokrat untuk silaturahmi lantaran pernah satu profesi sebagai kepala desa.

"Mereka pada intinya hanya ingin bersalaman dengan Bapak Sukriyanto, karna dulu Sukriyanto itu teman sejawat kepala desa. Jadi, mereka mengaku hanya solidaritas saja, karena pernah sama-sama menjadi kepala desa, jadi itu secara umum pengakuan dari para kepala desa," tutupnya. (dim/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO